Mempopulerkan Diesel Lewat Hyundai H-1  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 20 April 2010 22:08 WIB
Hyundai H-1 (Raju Febrian/TEMPO)
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Hari ini, hari kedua saya mengikuti test Hyundai H-1 CRDi Java-Bali Overland 2010. Setelah menempuh perjalanan Semarang-Malang, kali ini rute kami menempuh Malang-Denpasar. Apa lagi kejutannya?

Ah, nanti sajalah. Saya ingin menikmati nasi pecel, bubur sumsum, plus secangkir kopi hangat yang disajikan Hotel Tugu Malang. Sarapan tradisional ini jarang-jarang saya dapatkan di Jakarta. Jadi mendingan dinikmati dulu sebelum kami memulai perjalanan bersama Hyundai CRDi lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar pukul 09.00 kami bersiap. Pilihan posisi? Kursi belakang lagi dong. Rekan Zaldy dari Otoblitz kembali mengambil alih kemudi.

Nah, jalur kali ini lumayan menantang. Kami harus melalui jalur Malang menuju Jember lewat Tirtomoyo. Jalanan cukup sempit dengan kelokan, tanjakan, dan turunan yang lumayan ekstrim. Tenaga CRDi dan pengendalian H-1 benar-benar diuji menempuh jalur ini. Toh, Zaldy dengan santai mengemudikan H-1 tanda kesulitan. Saya beberapa kali melihat ke depan, Zaldy jarang sekali mengganti transmisi. Dia tetap manteng transimisi di posisi (Drive).

Satu yang saya rasakan duduk di belakang adalah suspensi yang cukup keras. H-1 menggunakan suspensi MacPherson Strut di bagian depan dan Rigid Axle 5-link di belakang. Duet suspensi ini memang terasa agak keras jika bertemu dengan jalanan berlobang tapi melaju mulus di jalanan rata. Tapi bisa dimaklumi karena tugasnya menopang bobot H-1 serta meminimkan roll-over bodi.

Jalur ini juga sanggup menguji sistem rem H-1 yang menggunakan hydroulic power-assisted braking system with pressure proportioning valve. Ditopang disc berukuran 16 inci depan dan belakang, sistem rem H-1 ini ciamik mengimbangi laju dan bobot H-1. Sektor keselamatan, H-1 dilengkapi fitur electronic stability programme (ESP) dan antilock brakes (ABS) di keempat rodanya.

Sepanjang perjalanan lagi-lagi kami dihibur celotehan Febri Astuty, Public Relation Head PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI). "Slow down please, jalanan menanjak, di depan ada truk, slow down please, jaga jarak...!" katanya.

Peringatan perempuan yang akrab disapa Titie itu memang beralasan, apalagi ketika kami akan memasuki kawasan Ketapang sebelum menyeberang selat Bali. Jalanan yang didominasi trek lurus membuat kaki saya, walaupun duduk di belakang, kadang tak sabar untuk terus menginjak pedal gas.

Setelah menikmati menu sup ikan asin, angsio ikan saos tiram, tahu telur bumbu kacang, dan udang ayam pedas di Ketapang Indah Resort, kami sempat santai di feri saat penyeberangan ke Bali.

Rute terakhir kami menuju Kamandalu Resort di kawasan Ubud. Tak banyak yang bisa saya ceritakan soal rute terakhir ini. Yang pasti, Hyundai pantas optimistis bisa meraup pasar di segmen ini lewat H-1. Dengan harga di rentang Rp 378 juta (tipe Elegance CRDi M/T), Rp 397 juta (Elegance CRDi A/T) dan Rp 415 juta (XG CRDi A/T), bisa menjadi senjata Hyundai. Maklum saja, sebagian besar ATPM di kelas ini memiliki produk dengan harga jauh di atas H-1.

Selain bermesin diesel, H-1 juga tersedia dengan mesin bensin berkapasitas 2,4 liter. Sama seperti diesel, tipe bensin juga punya dua varian yaitu Elegance M/T seharga Rp 350 juta dan XG bensin A/T yang dibanderol Rp 370 juta.

Dari dua tipe mesin ini, Hyundai memberikan perhatian khusus pada model CRDi. Jongkie D. Sugiarto, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia mengatakan kedepannya tren mobil mengarah ke mesin diesel. Ia mencontohkan transmisi otamatis yang pada awalnya kurang diminati namun kini terus menanjak permintaannya.

"Untuk mobil bermesin diesel, kendalanya masih soal kualitas solar. Tapi, next, diesel akan jadi primadona. Kami sudah memulainya lewat i20 dan H-1 CRDi. Dan Anda sudah membuktikannya sendiri dalam dua hari ini," katanya.

Yup, pengalaman dua hari dengan H-1, memberikan saya banyak hal soal MPV bongsor Hyundai ini. Dengan kabin yang luas dan nyaman, sistem entertainmen yang lengkap, mesin yang canggih, plus harga yang bersaing dibandingkan pabrikan Jepang atau Jerman, H-1 bisa menjadi pilihan Anda.

Saya berharap suatu saat saya punya kesempatan lain menikmati lumpia Restoran Semarang, serabi Notokusuman Roemahkoe, sate ayam Haji Tukri, atau es krim Toko Oen. (Selesai)

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi