
autoevolution.com
Menariknya, meski baru diluncurkan 1 Juli mendatang –untuk tipe berpenggerak roda depan -, mulai Kamis (13/5), pabrikan itu telah membuka pemesanan di seluruh dealer Mazda di Jepang. Sedangkan, tipe berpenggerak empat roda diluncurkan Agustus.
Situs resmi Mazda, Jumat (14/5), menyebut, MPV anyar besutannya itu dibanderol 1, 799 – 2, 314 juta yen atau sekitar Rp 361 – Rp 464 juta.
“Proses produksi tipe berpenggerak roda depan dimulai pada hari ini (Kamis 13/5) di pabrik Mazda Ujina nomor dua yang terletak di dekat kantor pusat Mazda, di Hiroshima,” sebut siaran pers Mazda seperti dikutip autoevolution.com, Jumat (14/5).
Sejatinya, MPV ini telah diproduksi sejak 1999. Lima tahun kemudian – pada 2005 - mobil keluarga Mazda berukuran kompak itu mendapatkan sentuhan perubahan. Sehingga, model yang mulai diproduksi ini merupakan generasi ketiga.
Mazda mengklaim hingga saat ini Mazda Primacy telah terjual 81 ribu unit dan tersebar di berbagai belahan dunia. Dengan menyandang mesin 2.200 cc DISI1 serta teknologi i-stop yaitu piranti untuk mematikan dan menghidupkan mesin secara otomotis, mobil ini dipercaya irit bahan bakar.
Ihwal tingkat emisi CO2, Mazda mengklaim model anyar itu memiliki tingkat emisi 15 persen lebih rendah dibanding model sebelumnya yang bermesin 2.000 cc tanpa fitur i-stop. Selain itu juga ditawarkan tipe bermsin 1.800 cc dengan transmisi enam percepatan.
Keunggulan lain yang ditawarkan adalah kapasitas kabin yang luas karena jok bisa diatur secara fleksibel. Selain itu, dengan pintu geser (sliding door) di kedua sisi bagian belakang menjadikan akses keluar masuk penumpang juga lebih mudah.
“Fitur generasi ketiga Primacy ini merupakan paduan antara unsur elegan dan dinamis. Model ini merupakan produk pertama Mazda yang mengadopsi konsep Nagare, yang artinya mengalir. Konsep itu diwujudkan dalam goresan garis dinamis di sekujur bodi mobil baru tersebut.
ARIF ARIANTO