autos.in.msn.com
“Benar, sudah ada keluhan dari 50 pemilik Bajaj Pulsar 135 yang masuk ke kami. Namun karena masih dalam masa garansi ya kami akan langsung menggantinya,” papar Rizal Tandju, Asisten Marketing and Public Relation Manager PT Bajaj Auto Indonesia (PT BAI), kepada Tempo di Jakarta, Jumat (20/8).
Permasalahan di sistem kelistrikan tersebut Nampak pada peranti indikator aki yang sering berkedip. Sehingga para pemilik sepeda motor mengira aki motor mereka bermasalah padahal komponen itu tidak bermasalah.
Begitu pun dengan lampu yang tiba-tiba menyala sehingga aki tekor. Bahkan, ada juga yang melaporkan mesin motor tiba-tiba mati. Sehingga, PT BAI melihat permasalahan yang dihadapi pemilik motor berbeda-beda meski sumber utamanya sama yaitu sistem kelistrikan.
Menurut Rizal kemungkinan besar penyebab dari permasalahan itu adalah sensor sistem kelistrikan terlalu sensisitif. “Namun itu baru analisa sementara. Nah untuk mencari tahu penyebab sebenarnya kami akan melakukan penyelidikan,” kata dia.
Rizal juga menegaskan pihaknya akan bertanggung jawab penuh untuk melakukan perbaikan. “Kami akan memberdayakan seluruh jaringan dealer kami di seluruh Indonesia untuk melakukan perbaikan,” tandas dia.
Namun Rizal menegaskan kebijakan itu bukan recall atau penarikan massal. Pasalnya, kebijakan yang dilakukan itu lebih berupa layanan perbaikan bagi motor yang mengalami masalah dan jumlahnya jauh lebih kecil dari jumlah motor yang telah terjual.
“Karena itu perbaikan ini akan kmi berikan kepada mereka yang sudah melapor dan motornya memang bermasalah. Semua perbaikan gratis karena memang masih masa garansi,” imbuh dia.
Sejak diluncurkan April lalu hingga saat ini generasi paling gres di jajaran motor sport Bajaj Pulsar itu telah terjual 5.000 unit. Sedangkan jaringan dealer PT BAI hingga saat ini mencapai 80 unit, 18 diantaranya ada di Jakarta.
Bajaj Pulsar 135 LS bermesin 135 cc dan mampu menyemburkan tenaga hingga 13,5 daya kuda pada 9.000 rpm dan torsi maksimum 11,4 Newton meter pada 7.500 rpm. Motor yang diposisikan sebagai tunggangan para komuter dan bikers itu dibanderol Rp 14,7 juta on the road Jakarta.
ARIF ARIANTO
