
autoevolution.com
“Di mesin ini, piston disusun secara simetris di sisi kanan dan kiri sejajar dengan poros pengungkit. Ketika piston begerak, gerakkannya saling berlawanan seperti halnya orang saat bertinju, itulah yang disebut sebagai mesin boxer,” papar FHI seperti diwartakan Autoevolution.com, Jumat (24/9).
FHI mengaku seperti generasi sebelumnya, mesin generasi ketiga ini juga memiliki bobot yang lebih ringan, berkuran kompak, tingkat gravitasi rendah, serta tingkat gesekan antar komponen yang nyaris nihil.
Mesin generasi terbaru itu diproduksi dalam dua tipe, yaitu mesin 2.500 cc dan 2.000 cc. Keduanya menggunakan empat silinder. Satu keunggulan sistem kerja mesin ini adalah, mengoptimalkan konfigurasi asupan bahan bakar, menambah partisi di port, menggunakan tumble generated valve (TGV) dan pendingin untuk gas buang exhaust gas recirculation (EGR) untuk mengurangi tingkat emisi gas buang.
FHI juga menggunakan Active Valve Control System (AVCS) di kedua katup baik isap maupun buang. Pada katup isap, mesin ini menggunakan sistem kunci sementara sehingga memungkinkan kerja valve timing maju dan mundur diatur sedemikian rupa.
Walhasil, kinerja mesin maksimal, konsumsi bahan bakar lebih irit, dan emisi gas buang lebih rendah.
Fuji Heavy Industries Ltd (FHI) telah membangun pabrik baru di Gunma Oizumi Plant eksklusif untuk produksi mesin boxer ini generasi baru. Pabrikan ini pertama kali menggunakan mesin boxer generasi pertama pada 1966, dan generasi kedua diproduksi pada 1989.
ARIF ARIANTO