TEMPO Interaktif, Jakarta - Anda pasti tidak akan pernah mengira, sebuah sepeda motor Honda CB 200 buatan tahun 1976 berubah menjadi motor gede Harley Davidson bergaya Old Board Tracker. Tetapi itulah yang diwujudkan oleh Fandy Liong, seorang modifikator muda.

Fandy yang ditemui di Jakarta, saat mengikuti babak final U Mild U Bikers National Modification Contest 2010, Jumat (23/11) mengaku, dirinya merombak total Honda CB 200 yang sebelumnya berwujud onggokan besi tua itu.

“Hanya mesin yang masih saya pertahankan menggunakan mesin aslinya, selebihnya custom,” tandas dia.

Kerangka atau chassis misalnya, pemuda kelahiran Kota Mobagu, Sulawesi Utara 25 tahun lalu itu menggantinya dengan besi seamless ukuran 1,5 inci. Begitu pun dengan peranti suspensi.

Pada roda depan menggunakan suspensi gaya springer handmade yang disokong pipa baja ukuran 0,75 inci. Adapun roda belakang menggunakan suspensi custom aftermarket.

“Begitu juga dengan tangki bahan bakar, sadel, lampu belakang, fender depan, setang, serta rem semua custom,” terang dia.

Peranti rem yang berupa tromol itu, kata Fandy, sengaja diambil dari rem Vespa. Selain model dan bentuknya sesuai dengan motor yang didandani itu, juga untuk menunjang tampilan retro. Maklum, gaya rem tromol lebih identik dengan kesan Jadul alias jaman dulu, ketimbang rem cakram.

Ihwal mesin CB 200 yang masih asli itu, Fandy mengaku masih tokcer. Terbukti beberapa kali ia melakukan turing baik hingga ribuan kilometer dari kota kelahirannya, Kotamobagu ke Gorontalo pergi – pulang mesin tak pernah rewel.

Bagi pria lajang ini CB ‘Harley Davidson’ 200 itu tak sekadar kebanggaan tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri. Hanya, kepuasan tak serta merta berhenti.

Pasalnya, Fandy mengaku akan terus berkarya dengan konsep yang berbeda, namun tetap dengan basis motor tua. Kebetulan, ayahnya juga memiliki kegemaran memburu motor jenis itu.

Honda CB 200 yang kini telah bermetamorfosa menjadi ‘Harley Davidson’  itu adalah contohnya. Motor tersebut ditemukan Fandy di daerah Tomohon, Sulawesi Utara, dalam wujud onggokan besi tua. Malah, sebagian di antaranya telah terkubur tanah.

Berbekal ketekunan dan dilandasi hobi serta kecintaan terhadap dunia modifikasi,  ia mampu mengubah motor tersebut bernilai tinggi. Honda CB 200  pun telah menjelma menjadi motor eksotis bergaya retro racer atau Old Boardtracker.

Memang, proses pengerjaannya tak semudah membalik tangan. Fandy membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk membangun motor tersebut. Dana yang ia keluarkan  juga tak sedikit, Rp 28 juta.

Namun, upaya itu tak sia-sia. Gelaran U Mild U Bikers Festrack Modification Contest 2010 yang berlangsung Agustus lalu menobatkannya sebagai Best of the Best Modification Contest Region Surabaya.

ARIF ARIANTO