Empat Cara Tepat Menggunakan Pelek dan Ban Berukuran Besar
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 7 Desember 2010 16:31 WIB
Velg mobil. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mengganti pelek dan ban mobil kesayangan dengan pelek dan ban yang berukuran lebih besar kini telah menjadi tren di masyarakat. Penggunaan dua perangkat anyar itu tak hanya dianggap menjadi pengendalian mobil lebih mantap juga juga menjadikan tampilan mobil lebih wah.

Terlebih bila pelek dan ban yang digunakan berbanderol mahal dengan desain apik. "Ban berukuran lebih besar, permukaan yang bersentuhan dengan lintasan yang dilalui juga lebih banyak sehingga pengendalian mobil lebih mantap. Tampilan pun lebih gagah," tutur Ahmad Daroni, Service Advisor Jaya Makmur Ban, Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (7/12).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, kenyamanan dan tampilan gagah itu hanya diperoleh bila pemilihan pelek dan ban juga tepat. Begitu pun dengan cara pemasangannya. Bila ukuran pelek atau ban yang digunakan tidak sesuai jenis dan tenaga mobil, justeru akan menjadi persoalan.

"Selain mobil bertambah berat juga boros bahan bakar. Selain itu ban juga akan cepat aus," terang Daroni.

Lantas apa saja yang perlu diperhatikan? Bagaimana pemasangan yang benar? Berikut tips dari Daroni:

1. Sesuaikan ukuran ban dengan tenaga

Sebelum memilih pelek dan ban yang akan dipasang perhatikan rekomendasi dari pabrikan. Biasanya, produsen menyarankan ban pengganti memiliki ukuran yang lebih besar tidak melebihi 2 inci dari ukuran standar pabrik.

"Tetapi seringkali dalam modifikasi, para modifikator menggunakan ban lebih besar 4 inci atau 4 tingkat dari standarnya," kata Daroni.

Hal itu bisa saja terjadi bila spakbor atau fender masih memungkinkan, sehingga ban tidak mentok atau membentuk dinding bodi mobil. Bahkan, dalam modifikasi ekstrim modifikator memangkas bagian bodi yang berada persis diatas ban.

"Namun, itu biasanya untuk gaya modifikasi mobil chopper dengan penggunaan ban pipih atau flat tyre," terang Daroni.

Itu pun sebenarnya tidak sesuai dengan jalanan Indonesia yang karakternya bergelombang atau berlubang. Selain ban akan kerap mentok ke diding bodi di bagian atas ban juga menimbulkan kebisingan di ruang kabin.

Namun, satu hal yang patut diingat adalah menyesuaikan besaran ukuran ban tersebut dengan tenaga mobil. Bila mobil 1.000 – 1.500 cc jangan menggunakan ukuran yang lebih besar dua tingkat lebih. Pasalnya pengendalian mobil bertambah berat dan boros bahan bakar.

2. Pilah dan pilih pelek

Di dunia modifikasi dikenal istilah plus one, two atau three. Artinya, penambahan ukuran pelek pengganti bertambah satu inci, dua inci, atau tiga inci.

Hasil pengujian sebuah majalah otomotif yang kerap dijadikan acuan industri otomotif dunia, yaitu Consumer Report menyebut ukuran yang paling ideal adalah plus one. Artinya, bila ukuran pelek sebelumnya 15 atau 16 inci dan seterusnya, maka ukuran pelek yang ideal untuk dipilih adalah 16 atau 17 inci dan seterusnya yang bertambah satu inci.

Penambahan hingga dua (plus two) tidak disarankan. Pasalnya, selain daya cengkeram yang ditimbulkan kecil, hydroplaning resistance maupun traksi juga kecil. Dengan kata lain, penmbahan terlalu besar dari ukuran standar tidak selamanya bagus.

Bahkan untuk mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) penambahan ukuran (plus sizing) itu tidak disarankan. Kecuali jika produsen mobil memberikan rekomendasi boleh dilakukan tambahan ukuran pelek.

3. Sesuaikan ketebalan dan lebar ban dengan pelek

Hal lain yang juga patut diingat adalah setiap penambahan ukuran pelek 1 inci, maka tebal ban harus dikurangi 5-10 persen dari ukuran standar. Adapun lebar tapak ban harus berkurang 10 milimeter.

"Bila tidak paham berapa ketebalan ban dan diameternya tanyakan ke petugas atau service advisor bengkel tempat ganti ban," saran Daroni.

Jangan lupa, untuk memastikan bahwa speed rating atau tingkat kecepatan dan load rating ban baru lebih tinggi dari ban standarnya. Bila anda tidak memahami berapa ukuran keduanya ke petugas bengkel dan bandingkan. "Pastikan ukuran itu lebih besar dibanding ban sebelumnya," tandas Daroni.

Namun sebagai pedoman, agar anda tidak dikelabui petugas nakal berikut sedikit keterangan tentang ukuran ban. Anda bisa melihatnya di bagian dinding ban, disitu biasanya selain nama merek ban juga terdapat deretan angka dan huruf.

Misalnya, P 225/70/R16 90H. Huruf P artinya ban tersebut untuk mobil penumpang (Passenger = P), angka 70 adalah rasio antara lebar dan tinggi dinding ban, huruf R artinya ban tersebut adalah ban radial.

Bila semua telah sesuai dengan ketentuan dan keinginan, pastikan apakah pola baut pelek tersebut sesuai dengan yang ada di mobil Anda. Bila tidak maka lupakan, meski bengkel tersebut mengatakan bisa diakali dengan adaptar.

Pasalnya, hal itu sangat bersiko ketika mobil dikendarai dan melaju kencang, karena baut berpotensi kendor. Akibatnya bisa Anda bayangkan.

4. Ganti shock dan tambahi anti roll bar

Bila Anda menginginkan hasil yang lebih sempurna dan memuaskan ganti shock dan spring dengan ukuran lebih pendek. Sebab, fakta selama ini menunjukkan semakin rendah kendaraan maka pengendalian juga semakin mantap.

Kenyamanan pengemudi dan penumpang semakin lengkap bila ditambahi perangkat anti roll bar. Peranti ini dipasang di sistem suspensi roda depan dan berfungsi untuk menyeimbangkan seluruh bagian mobil akibat beban yang tidak merata kala mobil menikung atau berputar.

Walhasil, mobil terhindar dari risiko terguling. Penumpang pun tetap nyaman duduk manis di bangku dan tidak merasakan guncangan atau seperti dilempar ke kanan atau ke kiri saat mobil bermanuver di tikungan atau berputar. Pun di saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

Semoga membantu...

ARIF ARIANTO 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi