
Volo V60. foto: Volvo
Para produsen mobil pun terus berlomba memproduksinya. Tak terkecuali Volvo. Pabrikan asal Swedia yang kini telah dibeli Geely Group asal Cina itu, berencana meluncurkan wagon Volvo V6 versi hybrid plug in pada Maret mendatang.
“Mobil hybrid generasi kedua ini selain irit bahan bakar juga menghasilkan emisi karbondioksida yang rendah, namun tetap menawarkan kenyamanan yang tinggi,” aku Stefan Jacoby, Presiden dan Chief Executive Officers Volvo Cars seperti diwartakan autoevolution.com, Kamis (27/1).
Hasil pengujian Volvo menunjukkan, kadar emisi CO2 yang dihasilkan tak lebih dari 50 gram per kilometer. Kadar CO2 sebesar itu setara dengan konsumsi bahan bakar 1,9 liter untuk jarak 100 kilometer.
Volvo V60 versi hybrid itu dikembangkan Volvo dengan menggandeng perusahaan pemasok baterai (listrik) Vattenfall.
Mesin konvensional yang diusung mobil ini berkapasitas 2.400 cc lima silinder dan dilengkapi peranti turbodiesel. Mesin ini diklaim mampu menyemburkan tenaga hingga 215 daya kuda dan torsi maksimum 440 Newton meter.
“Tenaga ini mendorong mobil melalui as roda depan. Sedangkan di roda depan yang menggunakan Electric Rear Axle Drive (ERAD) digerakkan oleh motor listrik yang dilengkapi baterai ion lithium 12 kilo watt,” sebut Volvo.
Motor listrik tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 70 daya kuda. Sehingga, total tenaga yang dihasilkan paduan mesin konvensional dan motor listrik mencapai 285 daya kuda. Tenaga ini disalurkan ke roda melalui transmisi otomatis enam tingkat percepatan.
Rencananya, mobil ini diluncurkan di gelaran Geneva Auto Show 2011 yang berlangsung pada Maret mendatang. Hanya, ia tak menyebut berapa mobil itu akan dibanderol. ARIF ARIANTO