
Dok: PT. Krama Yudha Tiga Berlian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengendalian atau orang biasanya menyebut handling mobil yang mantap dan stabil merupakan keharusan. Selain memberi kenyamanan dana berkendara juga untuk keselamatan di jalan.
Terlebih bagi Anda yang saban hari harus menyusuri berbagai karakter dan jenis jalanan. Pasalnya, mulai dari jalanan berlubang, jalanan kota yang macet akut, hingga jalan total yang mensyaratkan Anda memacu kencang mobil, tentu memerlukan cara pengendalian mobil yang berbeda.
“Terlebih, kita juga tidak tahu seperti apa kondisi mobil lain yang ada di sekitar kita. Sehingga kalau tiba-tiba mereka menyelonong atau bermasalah, kita juga harus sigap mengendalikan mobil kita,” papar Suyanto, Service Advisor Surya Abadi Motor, Meruya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (7/2).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk meningkatkan kestabilan dan kenyamanan pengendalian kendaraannya. Apa saja komponen yang dibutuhkan? Apa manfaatnya? Berikut penjelasan Suyanto :
1. Menggunakan peranti stabilizer tambahan
Dikatakan peranti tambahan, pasalnya di setiap mobil pabrikan telah memasang stabilzer, yaitu yang terdapat di kaki-kaki mobil. Mulai dari shock breaker, per, ball joint, tierod, bushing, dan lain-lain itu merupakan peranti untuk menciptakan kestabilan saat mobil digeber dan diajak bermanuver.
Hanya, seiring dengan perkembangan baik gaya berkendara maupun perbedaan karakter dan jenis jalan baik produsen maupun pemilik mobil menambahi kendaraannya dengan peranti tersebut.
“Pada mobil keluaran terbaru, biasanya sudah dilengkapi dengan stabilizer berupa sway bar atau berupa besi panjang yang menghubungkan satu roda (bagian belakang) dengan roda lainnya,” terang Suyanto.
Namun , bagi mobil yang belum dilengkapi atau keluaran tahun lama, para pemiliknya juga melengkapi dengan peranti itu.
Ada dua jenis stabilizer :
a. Sway bar
Wujudnya berupa besi panjang yang disesuaikan jenis mobil, misalnya mobil keluarga (MPV), mobil sport (SUV), sedan, dan lain-lain. Peranti ini dipasang pada bagian bawah yaitu dikaitkan pada sasis dan suspensi, serta menghubungkan antara satu roda dengan lainnya, khususnya roda bagian belakang.
Manfaat peranti ini adalah untuk mengurangi gejala limbung atau biasa disebut body roll di saat mobil melaju kencang. Sehingga mobil tetap stabil. Walhasil, aspek keamanan atau keselamatan serta kenyamanan dalam berkendara juga terjamin.
Fungsi atau mekanisme kerja alat ini adalah dengan memberikan sandaran atau menopang kestabilan antara suspensi dan sasis mobil. Selain itu, mengurangi gejala oleng atau under steer kala pengemudi melakukan pengereman mendadak di tikungan saat mobil dalam kecepatan tinggi.
b. Strut bar
Umumnya, peranti ini digunakan di mobil untuk balapan. Namun, dalam perkembangannya, mobil untuk keperluan sehari-hari pun juga dipasangi komponen tersebut.
Strut bar ini dipasang di atas bagian mesin (untuk mobil yang bermesin di bagian depan) dan pada kaki-kaki depan mobil. Alat ini berfungsi mengurangi peregangan di badan mobil dan meningkatkan daya cengkeram ban di atas permukaan lintasan yang dilalui. “Tetapi karena daya regang mobil berkurang, ada sedikit ketidaknyamanan oleh pengemudi maupun penumpang,” tandas Suyanto.
2. Menggunakan ban ukuran besar
Cara lainnya untuk mendapatkan kenyamanan dan kestabilan pengendalian mobil adalah dengan menggunakan ban berukuran besar. Baik diameter lingkaran maupun lebar tapak ban lebih besar dari ukuran standarnya.
Karena ban dengan diameter dan tapak lebih akan menimbulkan kestabilan. “Sebab dengan tapak lebar, maka permukaan ban yang bersentuhan dengan permukaan lintasan yang dilalui juga lebih besar sehingga daya cengkeram dan keseimbangan tumpuan lebih kuat,” papar Suyanto.
3. Mengganti shock breaker dan pegas
Pada umumnya, penggantian ban dengan ukuran lebih besar juga dibarengi dengan penggantian shock breaker.
Peranti ini bertugas untuk meredam guncangan di saat mobil melaju dan melibas berbagai kondisi lintasan. Shock breaker yang terbuat dari baja itu bertugas membantu pegas atau per untuk menopang bobot mobil berikut muatan yang diangkutnya.
Komponen ini terbuat dari baja sehingga memiliki daya tahan dan kekuatan lebih. Namun shock breaker akan aus seiring dengan waktu atau masa pemakaian serta penggunaan yang tidak tepat.
Bila sering menahan guncangan dengan beban berlebihan, daya tahan shock breaker akan berkurang dan lemah. Bila hal itu terjadi, maka mobil akan terasa limbung saat dikendarai terutama saat melaju kencang.
Begitu pula dengan pegas. Komponen ini bertugas mentransfer bebas yang disangga mobil dan yang dipantulkan oleh shock breaker dan beberapa komponen kaki-kaki mobil lainnya. Sehingga, semakin lentur dan kuat peranti ini maka semakin mantap dan stabil pengendalian mobil.
“Oleh karena itu mengimbangi penggantian ban dengan ukuran besar – baik diameter maupun tapaknya – sebaiknya digunakan shock breaker dan pegas yang sesuai,” saran Suyanto.
4. Ganti bushing
Komponen ini berupa karet suspensi yang terletak di titik tumpu antara roda dan lengan pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada sambungan antar komponen suspensi dari logam tersebut.
Bila mobil kerap melibas jalanan berlubang atau jalanan rusak, beban yang ditopang peranti ini juga makin berat. Bila hal itu terjadi secara terus menerus dan dalam waktu lama, maka bushing akan cepat aus.
Maklum, prinsip kerja alat yang dipasang di sistem suspensi roda depan ini, adalah menyeimbangkan perbedaan beban di salah satu ban, khususnya di kala mobil menikung.
Selain itu, bushing juga menyokong perangkat suspensi lainnya untuk memperkecil kemungkinan mobil terguling saat melibas jalan berlubang atau tanjakan.
Lantaran tugasnya yang berat seperti itu, bisa dimaklumi bila bushing cepat aus. Bila terlalu terlalu lentur akan mengurangi tingkat pengendalian dan kenyamanan.
Kini di toko onderdil banyak tersedia bushing dari bahan polyurethane, yaitu bahan sintetis yang mempunyai sifat mirip karet namun kuat dan lebih bertahan lama. Bila bushing lentur, kuat, dan tidak cepat pecah maka mobil stabil, lincah, dan nyaman diajak bermanuver.
Itulah empat langkah untuk mendapatkan mobil yang stabil dikendalikan atau handling stabil, serta lincah dan nyaman bermanuver.
ARIF ARIANTO