
ehow.co.uk
TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang teman yang sehari-hari menggunakan mobil bermesin disel mengeluh mobil tunggangannya akhir-akhir ini bergetar keras di saat mesin diaktifkan. Tak hanya itu, kepulan asap pekat pun menyembur dari asap knalpot meski ia tak menginjak pedal gas dalam-dalam.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Tempo berusaha mendapatkan jawaban dari ahlinya, Ahmad Ubaidilah, mekanik spesialis disel Jaya Motor, di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (22/2).
"Getaran dan asap yang berwarna hitam adalah hal yang wajar pada mesin disel. Selama ini mesin berbahan bakar solar ini memiliki karakter seperti itu. Tetapi kalau getarannya sudah terlalu kencang dan asap tebal, pasti ada beberapa masalah," papar dia.
Lantas apa saja yang menjadi penyebab getaran keras dan kepulan asap pekat itu? Berikut penuturan Ubaidilah:
1. Pengabutan bahan bakar tak sempurnaPada dasarnya kinerja mesin mobil, tak terkecuali disel, sangat tergantung pada proses pembakaran antara bahan bakar dan udara di ruang bakar yang sempurna. Bila proses pembakaran itu bermasalah, maka mesin akan tersengal-sengal dan kalau pun dipaksa berjalan akan tersendat-sendat.
Penyebab ketidaksempurnaan proses pembakaran ada beberapa hal, di antaranya saluran dan klep injektor yang kotor karena tersumbat oleh kotoran yang terbawa bahan bakar, atau karena waktu pengabutan yang tidak stabil. "Namun bisa saja, mobil bermesin disel yang dirancang menggunakan minyak solar spesifikasi tinggi (oktan tinggi, misalnya Pertadex) namun menggunakan solar biasa," kata Ubaidilah.
Akibatnya, terjadi premature ignition atau ledakan premature karena pembakaran tidak sempurna. Hanya, kasus terakhir itu sangat jarang terjadi meski pemilik mobil kerap memaksakan diri menggunakan solar dengan spesifikasi lebih rendah.
Tetapi bisa saja, mobil yang semestinya menggunakan solar tipe rendah tetap mengalami masalah getaran keras dan berasap tebal. Hal itu dikarenakan kualitas solar yang tidak bagus, yaitu terlalu banyaknya kandungan paraffin atau sulfur (belerang) di bahan bakar tersebut.
2. Busi atau pemantik panas proses pembakaran bermasalahSelain injektor, penyebab getaran keras pada mesin adalah satu atau beberapa busi - pada mobil bermesin disel tipe tertentu wujudnya bukan busi tetapi seperti batang logam kecil namun berfungsi hampir sama dengan busi - telah aus. Akibatnya, pengapian yang dibutuhkan dalam proses pembakaran di ruang bakar itu tidak berfungsi dengan sempurna.
"Sehingga pembakaran kadang kerja dengan baik dan kadang tidak. Itulah yang menyebabkan mobil bergetar lebih keras dari biasanya," terang Ubaidilah.Cara untuk mengatasinya cukup mudah, segeralah mengganti busi yang telah aus. Namun bila Anda menginginkan hasil yang sempurna sebaiknya mengganti semua busi.
3. Saringan udara kotorSesuai dengan namanya, peranti ini berfungsi untuk menyaring udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin. Bila ia kotor, baik karena debu atau partikel lain, sudah tentu aliran udara ke ruang bakar tidak akan lancar.
"Padahal, proses pembakaran akan berlangsung sempurna bila pasokan udara, khususnya oksigen, juga lancar. Bila proses pembakaran tidak sempurna, mesin pun mengalami getaran lebih keras dibanding getaran biasanya," sebut Ubaidilah.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memeriksa dan membersihkan peranti ini sepekan sekali atau paling lama dua pekan sekali. Bila sel-sel saringan telah aus segera menggantinya. Harga peranti ini tergolong tidak mahal.
4. Seal mesin aus Ihwal asap pekat yang lebih tebal dari biasanya, Ubaidilah menyebut kemungkinan besar ada kebocoran oli mesin yang merembes ke ruang bakar, karena seal atau lapisan karet di sambungan antar bagian mesin atau di blok mesin robek. Sehingga tetesan oli tersebut ikut terbakar di ruang bakar dan menghasilkan asap yang pekat dari knalpot.
5. Perangkat ECU tidak akuratPenyebab lainnya timbulnya asap yang pekat dan getaran mesin adalah kinerja Electronic Control Unit (ECU) yang merupakan otak dari berbagai peranti mesin termasuk injektor sudah tidak akurat. Walhasil, timing (waktu) dan banyaknya semburan bahan bakar tidak tepat.
Walhasil, campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar juga tidak sesuai dengan takaran seharusnya. Waktunya pun tidak stabil lagi, sehingga mesin seperti tersengal-sengal dan menimbulkan getaran keras plus asap yang pekat.
6. Saringan bahan bakar kotorPada mobil bermesin disel - tipe tertentu - menggunakan saringan bahan bakar. Peranti itu berfungsi untuk menyaring bahan bakar sebelum disemprotkan ke ruang bakar oleh injektor. Bila peranti ini kotor dan tersumbat, sudah pasti asupan bakar bakar juga tidak stabil.
Hasilnya, proses pembakaran tidak akan sempurna. Mesin pun tersengal-sengal dan menimbulkan getaran keras dan asap pekat. Oleh karena itu lakukan pembersihan atau penggantian saringan bahan bakar bersamaan dengan penggantian oli mesin yaitu saban mobil telah berjalan 5.000 kilometer.
Kini mobil disel keluaran terbaru telah menggunakan teknologi baru yang dinamai common-rail direct injection. Peranti tersebut berfungsi untuk meningkatkan tekanan solar ke ruang bakar sekaligus menghancurkan partikel-partikel di solar yang berukuran lebih besar.
Walhasil, proses pembakaran berlangsung sempurna dan asap pun semakin berkurang. Hanya, mobil yang telah menggunakan peranti itu membutuhkan solar berkualifikasi tinggi, yaitu kandungan sulfur dan parafin yang minim.
ARIF ARIANTO