
REUTERS/Toru Hanai
TEMPO Interaktif, Tokyo - Nissan Motor Company (Nissan), Selasa (29/3) menyatakan pihaknya membutuhkan beberapa waktu untuk memulai operasional pabrik secara normal. Pasalnya, pasokan komponen dari perusahaan rekanan yang juga tutup akibat gempa dan tsunami 11 Maret lalu diperkirakan mulai normal pada pertengahan April mendatang.
Seperti dilansir Reuters (29/3), juru bicara Nissan mengatakan untuk pasokan komponen tertentu bahkan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal seperti sediakala. "Bahkan beberapa analis memperkirakan, seretnya pasokan suku cadang juga akan dirasakan pabrikan (asal Jepang) di luar negeri dan produsen mobil non merek Jepang," kantor berita itu menulisnya.
Toshiyuki Shiga, Chief Operating Officer Nissan kepada Wall Street Journal mengatakan saat ini industri otomotif memerlukan gambaran yang pasti tentang pasokan komponen yang akan terjadi pada pertengahan April mendatang. "Termasuk seperti apa kondisi jaringan pasokan tersebut," kata Shiga yang juga ketua Asosiasi Produsen Mobil Jepang itu.
Seperti dilansir autoevolution.com, 12 Maret atau sehari setelah gempa Nissan menyatakan menutup lima pabriknya, antara lain di Iwaki, Fukushima, Tochigi, Yokohama, Oppama, serta Shatai. Pabrikan ini mengevaluasi penghentian sementara operasional pabrik itu pada 14 Maret lalu, namun memperpanjangnya.
Seperti diwartakan Reuters Senin (21/3), Nissan pada hari itu mulai mengoperasikan secara terbatas beberapa pabrik suku cadang. Pernyataan resmi Nissan menyebut, operasional pabrik suku cadang untuk memenuhi permintaan suku cadang untuk pengganti bagi mobil yang telah terjual serta suku cadang untuk produksi mobil Nissan di luar negeri. ARIF ARIANTO