
VW Beetle
“Paling cepat tahun depan. Tetapi di kuartal atau semester berapa kami belum bisa memastikannya. Begitu pun dengan harga,” tutur Andrew Nasuri, Chief Executive Officer (CEO) PT GMM, saat dihubungi, hari ini, 21 April.
Menurut Andrew, mobil baru itu masih perlu beberapa penyesuaian dengan karakter pengemudi maupun kondisi bahan bakar di Indonesia. Beberapa penyesuaian itu antara lain, merombak kemudi yang saat ini masih berada di kiri untuk dipindah ke bagian kanan.
“Begitu pula, perlu penyesuaian mesin dengan karakter bahan bakar di Indonesia,” ujar dia.
Andrew mengaku, selain memiliki keunggulan di mesin dan berbagai perangkat pendukung kenyamanan dan keamanan, Beetle anyar itu juga memiliki keunggulan di konsep rancang bangun bagi konsumen Indonesia. Hal itu berkat, sentuhan salah seorang perancangnya yang berasal dari Indonesia, Chris Lesmana.
“Saya yakin, apa yang dituangkan Chris dalam wujud desain All New Beetle itu juga memperhitungkan kebiasaan dan taste orang Indonesia,” terang dia.
Maklum, Christian Lesmana yang berasal dari Bandung, itu diyakini kerap menyaksikan kebiasaan maupun selera konsumen di Indonesia dalam berkendara. “Sehingga secara intuisi, secara sadar atau tidak taste Indonesia juga ada,” kata Andrew.
Chris Lesmana terlibat dalam proses rancang bangun bagian eksterior Beetle terbaru bersama Nisan Kucam dan Marc Lichte. Tim desainer itu dikepalai langsung oleh Walter de Silva yang juga kepala desainer VW Group dan Klaus Bischoff.
Sebelum menggarap desain Beetle paling gres itu, Lesmana juga terlibat dalam proses desain VW Phaeton dan VW Up. Sejak beberapa tahun lalu, pria ini tinggal di Braunschweig, Jerman.ARIF ARIANTO