
AP Photo
TEMPO Interaktif, Beijing - Cina telah menemukan beberapa mobil penumpang buatan AS mendapat keuntungan dari subsidi yang tidak adil dan menghancurkan industri mobilnya.
Namun, Beijing mengatakan tidak akan mengenakan bea anti-dumping terhadap produk Amerika itu. Keputusan itu untuk menghindarkan rusaknya hubungan AS-Cina, yang telah memburuk terkait nilai tukar yuan dan kritik dari Amerika Serikat bahwa Beijing mendukung badan usaha milik negara raksasa dengan memberi bunga pinjaman rendah.
Kementerian Perdagangan Cina meluncurkan penyelidikan pada November 2009 dalam upaya untuk mempertahankan mobil Cina terhadap pesaing AS. Ekspor mobil penumpang baru dan bekas AS ke Cina naik tiga kali lipat menjadi US$ 3,4 miliar pada 2010 dari angka tahun 2009.
"Setelah penyelidikan, keputusan akhir Departemen Perdagangan adalah bahwa perusahaan AS yang membuat sedan dan kendaraan utilitas sport 2,5 liter dan lebih besar terlibat dumping dan diberi subsidi," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Industri mobil dalam negeri Cina ... telah mengalami kerusakan besar. Ada hubungan sebab akibat antara dumping dan subsidi dan kerusakan material."
Tetapi Badan Tarif Cina telah setuju "untuk tidak mengenakan bea anti-dumping untuk saat ini pada produk yang sedang diselidiki," kata kementerian itu.
AUTONEWS | ERWIN Z