Cara Tepat Memilih Bengkel Sebelum Mudik Lebaran  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Minggu, 7 Agustus 2011 14:02 WIB
TEMPO/Ayu Ambong
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjelang mudik Lebaran seperti saat ini, salah satu kegiatan yang wajib dilakukan adalah membawa mobil ke bengkel. Selain pemeriksaan rutin, mobil juga diganti atau diperbaiki bagian dan komponennya yang rusak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mempersiapkan mobil untuk mudik Lebaran tidak hanya agar perjalanan nyaman saja, tetapi juga untuk keselamatan Anda berkendara,” tutur Farid Lesmana, salah seorang penggiat Forum Lintas Komunitas Otomotif saat ditemui di Taman Kota Serpong, Bumi Serpong Damai, Ahad, 7 Agustus 2011.

Meminta rekomendasi dari teman atau saudara adalah cara yang paling gampang. Hanya semakin mendekati hari 'H' Lebaran, bengkel juga semakin sesak dengan konsumen yang akan memperbaiki mobilnya. Anda pun tidak memiliki banyak pilihan dan akhirnya memilih bengkel yang ada.

Bagi oknum bengkel ‘nakal’, kondisi itu menjadi kesempatan untuk meraup untung sebesar-besarnya. Mereka seolah tak peduli dengan kondisi komponen mobil yang sebenarnya. Dan yang mereka pikirkan hanyalah meraup untung sebanyak-banyaknya.

Lantas seperti apa ciri-ciri aksi curang bengkel yang ‘nakal’ tersebut? Berikut penjelasan Farid.

1. Tidak memberikan pilihan kepada konsumen

Bengkel yang profesional pada umumnya tidak akan bersikap ‘sok tahu’ tentang kondisi mobil kita. Petugas bengkel akan menggali informasi dari kita tentang permasalahan yang kita alami. Mereka akan menanyakan gejala-gejala yang kita rasakan saat mengendarai mobil.

Setelah mengetahui gejala permasalahan yang ada, mereka akan menjelaskan kepada kita tentang masalah itu serta akibat yang ditimbulkan. Bengkel yang baik akan memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah.

Mereka dengan jujur menjelaskan komponen yang bisa digunakan, baik yang asli maupun yang bukan asli berikut harganya. Mereka juga akan menjelaskan berapa kisaran ongkos jasa perbaikan yang harus dibayar oleh konsumen, bukan mendikte kita.

2. Tidak bersedia menuliskan rincian dengan pasti

Bila Anda telah menyetujui jenis pekerjaan, komponen pengganti, serta harga maupun ongkos jasa yang ditetapkan, bukan berarti Anda bisa percaya begitu saja. Pasalnya, bagi bengkel ‘nakal’ yang curang masih ada kesempatan lain, yaitu dengan menambahkan jenis pekerjaan baru dan beberapa komponen yang harus diganti.

Umumnya mereka beralasan saat berdiskusi dengan Anda sebelumnya, jenis pekerjaan tersebut luput dari perhatian karena saking asyiknya berdiskusi. “Di situlah aksi ‘permainan’ mereka dimulai,” kata Farid.

Bila terpaksa Anda harus menyetujuinya, pastikan komponen itu benar-benar telah rusak atau aus dan harus diganti. Memang di sini perlu pengetahuan dan kecermatan Anda.

3. Enggan menunjukkan bukti penggantian komponen

Modus kecurangan lain yang kerap dilakukan oleh oknum bengkel nakal adalah mengganti komponen asli pesanan konsumen dengan komponen abal-abal alias imitasi. Caranya ada beberapa macam.

“Mereka akan berdalih kemasan atau bungkus itu telah dibuang atau terbawa orang lain dan dia tak mengetahuinya. Itu pengalaman yang sering terjadi,” sebut Farid.

Oleh karena itu, sangat disarankan agar Anda melihat dan mencermati komponen pengganti, meminta bekas kemasannya, serta komponen yang diganti. Bila bengkel berkeberatan, Anda berhak memprotesnya.

Komponen yang asli mudah dikenali. Selain menggunakan kemasan berupa kotak karton dengan logo asli produsen, juga dilengkapi hologram.

4. Enggan memberikan garansi atas pekerjaannya

Bengkel yang baik dan bertanggung jawab pada umumnya memberikan garansi atau jaminan atas pekerjaan yang dilakukannya. Hal itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar melakukan pekerjaan dengan baik sehingga tidak khawatir dengan kerusakan yang bakal terjadi lagi.

Mereka percaya bahwa komponen yang digunakan benar-benar asli. Pada umumnya masa garansi yang diberikan antara satu bengkel dengan lainnya berbeda-beda. Namun antara satu hingga tiga bulan tergantung jenis pekerjaan dan komponen yang diganti.

Bila bengkel tak memberikan garansi itu atau terkesan ingin menghindari, sebaiknya Anda menegaskan perlunya garansi tersebut. Jadi, bila terjadi kerusakan, mereka akan menggantinya.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi