
Isuzu MU-7
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) masih mempertahankan keberadaan varian Multi Purpose Vehicle (MPV) andalannya, Isuzu Panther, hingga pengganti mobil itu benar-benar siap dipasarkan di tanah air. Adapun mobil yang digandang-gadang sebagai pengganti MPV itu adalah Isuzu MU-7.
"Isuzu Panther yang ada saat ini, meski berstandar emisi Euro 2 tetap diminati loyalis merek Isuzu di tanah air," papar Chief Executive Officer PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (AI-ISO) Supranoto Tirtodiprojo di Jakarta, Senin (8/8) malam.
Dia menyebut, penjualan MPV tujuh penumpang tersebut sepanjang 2010 lalu masih cukup gemilang, yaitu 5.315 unit. Bahkan, di 2011 ini, sejak Januari hingga Juli lalu, penjualan mobil itu tercatat 2.900 unit atau sekitar 26 persen dari total penjualan MPV bermesin diesel di tanah air.
Memang, angka tersebut masih jauh dari target yang dipatok untuk tahun ini yang sebesar 7.000 unit. Namun, Suoranoto mengaku optimistis, angka itu bakal tercapai. "Sebab, beberapa keunggulan yang ada di mobil ini yaitu biaya operasional murah, perawatan mudah, serta aspek fungsional dirasa cocok dengan kebutuhan pasar," terang Supranoto.
Pasar terbesar atau 70 persen mobil ini adalah sektor korporat, dan sisanya individu. Terlebih, dengan adanya rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, menjadikan banyak perusahaan yang beralih memilih mobil disel sebagai kendaraan operasional.
Bahkan, Supranoto menyodorkan satu bukti. Sepanjang Januari-Februari lalu, yaitu kala isu kebijakan pembatasan BBM santer terdengar bakal diberlakukan April, penjualan Isuzsu Panther menanjak 30 persen. Hanya, sayang pencapaian itu tak berlangsung lama karena adanya gempa dan tsunami di Jepang.
"Produksi juga sedikit terhambat karena pasokan komponen," aku Supranoto.Kini, seiring dengan rencana kebijakan pemerintah untuk menerapkan standar Euro 3. PT IAMI juga berancang-ancang mempersiapkan pengganti Isuzu Panther, yaitu Isuzu MU-7.
Namun, Supranoto masih enggan untuk memastikan kapan mobil tujuh penumpang itu mulai dipasarkan di tanah air. Selain menunggu kepastian pelaksanaan kebijakan pemerintah tentang penerapan standar Euro 3, Isuzu MU-7 itu juga harus dibenahi terlebih dahulu.
"Mesinnya masih 3.000 cc, sehingga pajaknya masih mahal. Sehingga harus diturunkan, paling tidak menjadi 2.500 cc," imbuhnya. Di Thailand, mobil itu dibanderol Rp 400 - 500 juta. Harga itu akan semakin mahal bila menggunakan mesin 3.000 cc. mobil ini telah berstandar Euro 3.
l ARIF ARIANTO