
Nissan March (Arif Arianto/TEMPO)
TEMPO Interaktif, London - Semakin langkanya bahan bakar minyak (BBM) dari fosil serta isu lingkungan membuat Nissan Motor Company (Nissan) melakukan inovasi teknologi pada Nissan Micra (March). Produsen mobil itu melengkapi mobil bermesin 1.200 cc tiga silinder ini dengan teknologi yang dinamai New Direct Injection Gasoline Supercharger (DIG-S).
"Mesin ini menggunakan peranti injeksi langsung, sehingga menghasilkan tenaga yang dahsyat tapi irit bahan bakar sekaligus rendah emisi," demikian bunyi pernyataan Nissan Motor Company seperti dilansir autoevolution.com, Rabu, 10 Agustus 2011.
Hasil pengujian Nissan membuktikan DIG-S membuat tenaga mobil mencapai 98 daya kuda dan torsi 142 Newton meter. Mesin berkapasitas 1.200 cc empat silinder itu juga diklaim sangat halus, sehingga sangat minim gesekan.
“Injeksi langsung, valve timing control dengan eco mode, resirkulasi gas buang, serta piston yang ringan tapi kuat telah menjadikan setiap tetes bahan bakar termanfaatkan dengan baik,” begitu klaim pabrikan asal Jepang itu.
Walhasil, Nissan March anyar itu selain irit bahan bakar juga rendah emisi. Pejabat Nissan menyebut tingkat konsumsi bahan bakar besutannya itu rata-rata mencapai 27 kilometer per liter di segala jenis jalanan, atau teririt di antara varian March yang ada.
Sementara, emisi CO2 yang dihasilkan hanya 95 gram per kilometer (g/km) untuk model transmisi manual. Adapun varian yang bertransmisi otomatis Continously Variable Transsmision (CVT) tak lebih dari 115 g/km.
Rasio kompresi mesin 13:1. Sementara keberadaan supercharger menjadikan respons throttle by wire lebih tinggi. Tenaga dari mesin pun bertambah.
Pada tahap awal March DIG-S itu dipasarkan di Inggris mulai 1 September mendatang. Nissan membanderolnya 11.500 poundsterling atau sekitar Rp 160,53 juta.
ARIF ARIANTO