
Foto: Yamaha
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penjualan sepeda motor di Tanah Air sepanjang Agustus lalu hanya 677.775 unit atau melorot 59.269 unit dibanding penjualan bulan sebelumnya yang mencapai 737.044. Namun di tengah penurunan itu, penjualan varian bebek transmisi otomatis (betik) Yamaha Lexam justru naik sekitar 16 kali lipat.
“Motor bebek itu terjual 995 unit di bulan Agustus atau naik 935 unit dibanding Juli yang hanya terjual 60 unit,” tutur Indra Dwi Sunda, Public Relation Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 9 September 2011.
Perayaan Lebaran dan prosesi mudik, kata Indra, menjadi salah satu faktor pemicu permintaan motor bebek berbanderol Rp 16,4 juta itu. Pada sisi lain, produksi motor itu sepanjang Agustus juga melonjak.
“Bila sebelumnya rata-rata hanya 500-600 unit, di bulan Agustus menjadi 1.000 unit,” terang dia.
Motor ini dipasarkan di seluruh daerah di Indonesia. Namun selama bulan kedelapan itu, daerah Sumatera tercatat sebagai penyumbang angka penjualan terbesar, yaitu 364 unit atau 36,5 persen dari total penjualan Lexam yang sebesar 995 unit.
Motor itu diluncurkan di Indonesia pada 20 Februari lalu. Lexam yang merupakan singkatan dari Luxury, Levamentum--dalam bahasa Latin berarti nyaman--serta T-Max atau Maxam yang merupakan motor gede Yamaha itu menggunakan teknologi YamahaCompact Automatic Transmission.
Varian bebek ini mengusung mesin 113.7 cc, 4 tak, 2 valve SOHC. Sistem pendinginan menggunakan udara. Mesin itu diklaim bertenaga 8,82 PS pada 8.000 rpm dan torsi 8,74 Nm pada 7.000 rpm.
Sementara data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang diterima Tempo dari salah satu Agen Pemegang Merek (APM) motor di Tanah Air menunjukkan sepanjang Agustus, Honda menjual 336.363 unit motor atau 51,2 persen dari total penjualan seluruh merek.
Adapun Yamaha menjual 284.719 unit atau 41 persen dari total penjualan. Angka penjualan Yamaha itu menurun dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 312.906 unit.
“Penjualan sepanjang Agustus menurun karena pendeknya hari kerja dan banyak libur. Sementara pembelian motor untuk Lebaran sudah dilakukan masyarakat pada Juni dan Juli,” papar seorang pengurus AISI saat dihubungi hari ini.
ARIF ARIANTO