
AP Photo/Rick Bowmer
TEMPO Interaktif, Tokyo - Toyota Motor Corportaion (Toyota) kembali diterpa isu penarikan produk. Setelah sejak 2009 hingga awal tahun ini isu penarikan produk terus menerpa pabrikan asal Jepang itu, kini Toyota dikabarkan men arik 550 ribu unit mobil di seluruh dunia.
Seperti dilansir detroitnews.com dan Associated Press, Kamis, 10 November 2011, alasan penarikan karena sistem kemudi mobil tersebut bermasalah. “Dari jumlah itu, 420 ribu unit di antaranya berada di Amerika Serikat,” laman itu menulis mengutip pernyataan Toyota yang dirilis Rabu, kemarin.
Mobil yang ditarik meliputi Toyota Avalon model 2004, Toyota Camry model 2004 – 2005, Toyota Highlander 2004 – 2005,Toyota Highlander hybrid model 2004 – 2005, Toyota Sienna model 2004 – 2005, Toyota ES330 model 2004, Lexus RX400h, dan RX330 model 2006.
“Posisi cincin luar di pulley crankshaft tidak sejajar dengan cinci di bagian dalam. Walhasil menimbulkan kebisingan dan iluminasi dari lampu peringatan debit,” demikian bunyi pernyataan Toyota.
Namun, pabrikan itu menegaskan tidak ada laporan kecelakaan atau korban jiwa akibat masalah tersebut. Toyota saat ini tengah berupaya untuk mendapatkan suku cadang untuk mengganti komponen yang bermasalah di sistem kemudi tersebut, sehingga pergantian baru dilakukan pada Januari tahun depan.
Meski demikian, bagi pemilik mobil yang kendaraannya masuk dalam daftar penarikan dan mengalami gangguan suara berisik dari kompartemen mesin diminta untuk mendatangi bengkel atau dealer resmi Toyota. Bengkel tersebut akan melakukan upaya perbaikan untuk menghilangkan suara tersebut.
Sejak 2009 hingga 2011 ini, Toyota telah menarik lebih dari 15 juta unit kendaraan di Amerika Serikat, termasuk 7 juta unit pada pada 2010. Penarikan terbesar, yaitu 2,3 juta unit, dilakukan terkait dengan masalah pedal gas yang tersangkut di karpet, sehingga menyebabkan mobil melesat secara tiba-tiba tak terkendali.
ARIF ARIANTO