
Toyota All New Avanza (Raju Febrian/TEMPO)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Realisasi penjualan mobil di dalam negeri November lalu anjlok 21,5 persen menjadi 67.701 unit dibanding dengan penjualan Oktober lalu yang mencapai 86.345 unit per bulan.
Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi, Selasa, 6 Desember 2011, mengatakan tidak semua ATPM mengalami penurunan penjualan. Pasalnya, meskipun pasokan terganggu, stok mobil yang mereka miliki masih cukup untuk memenuhi permintaan.
Penurunan penjualan sebagian besar disumbang dari agen tunggal pemegang merek mobil Jepang yang saat ini mendominasi pasar mobil dalam negeri, yaitu Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, dan Isuzu.
Kondisi paling parah terjadi pada Toyota, yang mencatat penjualan bulan lalu hanya 15.195 unit atau terpangkas 51 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 31.109 unit. Menyusul kemudian Daihatsu, yang hanya mampu membukukan penjualan 9.900 unit, melorot 24 persen dari penjualan Oktober sebesar 13.065 unit.
Penjualan Honda juga terjungkal 27,76 persen dari 4.024 unit menjadi 2.907 unit. Kondisi Suzuki masih lebih baik. Penjualan November lalu hanya turun sekitar 5,81 persen dari 9.271 unit menjadi 8.732 unit. Begitu juga dengan Isuzu yang hanya turun 0,19 persen dari 2.601 unit menjadi 2.596 unit.
Sejumlah ATPM lain, seperti Mazda, Mitsubishi, dan Nissan, lebih beruntung, bahkan mampu mencapai pertumbuhan penjualan positif.
Bulan lalu, Mazda berhasil menjual 951 unit, naik sekitar 21,7 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 781 unit. Penjualan Mitsubishi naik 17,7 persen menjadi 13.532 unit dari 11.495 unit. Sedangkan Nissan naik tipis 0,77 persen menjadi 6.380 unit dari 6.331 unit pada bulan sebelumnya.
AGUNG SEDAYU