
Maybach 62 S Sedan (egmcartech.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Terus merugi sejak kembali diproduksi tahun 2002, Daimler akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi Maybach. Pabrikan asal Jerman itu mengumumkan jika sedan ultra-luxury tersebut akan ditutup pada 2013 mendatang.
Faktor seretnya penjualan disebut sebagai alasan utama penghentian produksi mobil ini. Setiap tahunnya Maybach hanya mampu mencatat penjualan antara 150 hingga 300 unit. Bahkan total penjualan mereka sejak mulai diproduksi kembali hanya 3.000 unit. Padahal sepanjang 2011 lalu, total penjualan Daimler mencapai 1.27 juta unit.
Kabarnya, faktor lain yang menyebabkan penghentian Maybach adalah kerugian US$ 438,000 atau sekitar Rp 3,86 miliar tiap unit yang terjual.
CEO Daimler Dieter Zetsche mengatakan pihaknya akan memberikan perhatian lebih kepada brand yang lebih menguntungkan di bawah mereka yaitu Mercedes-Benz dan smart.
Sebagai ganti Maybach, Daimler akan meluncurkan tujuh model baru Mercedes-Benz yang berbasis S-Class. Rencananya, model-model baru ini akan diluncurkan pada 2013. "The New Class bisa menggantikan Maybach," kata Zetsche seperti dilansir Bloomberg dan USA Today, Jumat, 10 Februari 2012.
Mercedes-Benz akan menjadi ujung tombak brand mewah milik Daimler. Pabrikan asal Jerman lainnya, BMW memilkiki Rolls-Royce, Volkswagen juga mulai bersaing setelah membeli Bentlet dan Lamborhgini.
RAJU FEBRIAN