Volkswagen. AP/Ferdinand Ostrop
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Sumber Daya Udara Negara Bagian California (California Air Resources Board) menolak rencana perusahaan mobil Jerman Volkswagen (VW) untuk memperbaiki mobil diesel 2.0 liter. Mobil diesel ini dilengkapi dengan perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk mengeluarkan emisi hingga 40 kali tingkat polusi dari yang telah diatur pemerintah setempat.
Badan pengawas emisi udara California itu menyatakan dengan tegas bahwa usulan VW tidak lengkap. Secara substansial banyak kekurangan dan jauh dari persyaratan hukum. Usulan tersebut diminta agar tidak dilaksanakan dalam waktu dekat.
California mengirimkan VW sebuah surat rahasia yang memberikan penjelasan rinci tentang mengapa yang solusi yang diusulkan VW tidak bekerja. Pemerintah California menyatakan akan melanjutkan penyelidikan serta pembicaraan dengan VW.
VW menyatakan bahwa permasalahan tersebut masih dalam pembicaraan untuk mencari solusinya. VW telah melakukan diskusi konstruktif dengan CARB, termasuk pembahasan kerangka kerja untuk mengatasi masalah ini pada pekan lalu.
VW telah mengakui menggunakan perangkat lunak yang melanggar aturan polusi di AS dan California dengan sepenuhnya mengaktifkan sistem knalpot hanya ketika mobil sedang dilakukan uji emisi oleh pemerintah. Pemerintah negara bagian California tidak memberikan hukuman langsung, tetapi mengeluarkan pemberitahuan baru bahwa VW telah melanggar aturan tentang kualitas udara di California.
CEO VW Matthias Muller sedang mengadakan pertemuan dengan Kepala Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, Gina McCarthy, pada Rabu ini untuk membahas skandal emisi yang melibatkan hampir 600.000 kendaraan di Amerika Serikat dan mencapai 11 juta kendaraan di seluruh dunia.
EPA menyatakan setuju dengan CARB bahwa VW belum mengajukan rencana yang menyatakan kendaraan tersebut memenuhi standar kepatuhan dan mengurangi polusi. EPA telah menyampaikan ini kepada perusahaan sebelumnya.
VW mengatakan akan berkomitmen untuk bekerja sama dengan CARB dan regulator lainnya. Perusahaan otomotif ini juga berencana untuk melanjutkan diskusi dan bertemu dengan EPA.
REUTERS | LARISSA HUDA