Uber Gandeng Daimler Wujudkan Mimpi Mobil tanpa Sopir  
Reporter: Tempo.co
Editor: Dewi Rina Cahyani
Rabu, 1 Februari 2017 15:36 WIB
CEO Uber, Travis Kalanick. REUTERS
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, San Fransisco - Mimpi Uber menciptakan mobil tanpa sopir hampir menjadi kenyataan. Uber berencana bermitra dengan Daimler untuk mewujudkan mimpinya itu. Kemitraannya dengan Daimler itu telah diumumkan, Selasa, 31 Januari 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pabrik otomotif seperti Daimler sangat penting pada strategi kami, karena Uber tak ada pengalaman membuat mobil. Pada kenyataannya membuat mobil sangat sulit,” ucap CEO Uber Travis Kalanick seperti dikutip New Yorks Time, Rabu, 1 Februari 2017.

"Kami dapat menggabungkan jaringan global ride-sharing milik Uber dengan kendaraan kelas dunia milik Daimler, sehingga pengendara Uber dapat memiliki pengalaman hebat," katanya melanjutkan.

Meski begitu, kerja sama Uber dengan Daimler bukanlah kerja sama eksklusif. Daimler tetap berpeluang bekerja sama dengan perusahaan lain yang menjadi kompetitor Uber.

Baca: Geely Pakai Merek Baru di Pasar AS, Apa Itu?

Sebelumnya, Uber sempat bekerja sama dengan perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo. Keduanya berkolaborasi dalam mewujudkan mobil tanpa sopir dengan menambahkan komponen pada armada XC90 XUV dengan teknologi swatantra Uber.

Tahun lalu, Uber sempat mengalami kemunduran dalam mewujudkan mimpinya itu. Uber mengakhiri program percontohan di San Francisco pada Desember setelah setuju dengan Departemen Kendaraan Bermotor California dan berencana untuk memulai tes serupa di Phoenix dalam beberapa bulan mendatang.

"Daimler bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam mengemudi otonom," Dieter Zetsche, ketua Daimler, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Bersama dengan Uber, kita berusaha untuk menggabungkan kekuatan kami."

Baca: Pabrik Toyota di Melbourne Akan Tutup

Rumor mengenai ketertarikan Uber pada mobil tanpa sopir Daimler muncul ke permukaan pada awal tahun lalu. Informasi tersebut beredar ketika salah satu majalah Jerman melaporkan bahwa Uber melakukan pemesanan 100 ribu Mercedes S-Class series dengan Daimler.

Sedangkan, Lyft, pesaing terbesar Uber di Amerika Serikat, juga telah bekerja sama dengan perusahaan mobil General Motors untuk membuat kendaraan tanpa sopir sendiri. Selain itu, Google membuat kesepakatan dengan Fiat Chrysler tahun lalu untuk hal yang sama.

Uber sendiri beranggapan, kerja sama yang ia lakukan dengan perusahaan otomotif juga dimaksudkan untuk memberi penjelasan bahwa keberadaan Uber tidak mengancam penjualan industri otomotif. "Perusahaan juga dapat meningkatkan pasokan kendaraan untuk mengambil basis pertumbuhan pengendara," kata Travis.

INGE KLARA | NYTIMES

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi