Sunaryo, pemilik bengkel Semoga Jaya Motor sedang mengganti oli motor skutik di bengkel miliknya di Sanur, Denpasar, Bali, 15 Maret 2017. Tempo/Wawan Tempo.
TEMPO.CO, Denpasar - Pengendara sepeda motor sering menerabas jalanan yang tergenang air cukup dalam. Akibatnya, air masuk ke knalpot dan membuat mesin sepeda motor mati di tengah jalan. Nah, apa yang harus dilakukan pengendara jika mengalami hal seperti ini?
Baca: 16 Tips Berkendara di Saat Hujan
Dalam beberapa kasus, banyak pengendara sepeda motor yang nekat menghidupkan kembali sepeda motor mereka. Langkah ini sebetulnya memiliki risiko yang berakibat fatal pada jeroan mesin. Logikanya, jika air genangan saja sampai bisa masuk ke knalpot, berarti mesin juga berpotensi terendam.
"Tapi tidak perlu panik, cek saja olinya dan biarkan air keluar dari knalpot," kata Sunaryo, pemilik bengkel sepeda motor Semoga Jaya Motor di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Rabu, 15 Maret 2017.
Baca: Inilah Tiga Penyebab Utama Motor Mogok Menurut Sunaryo, jika oli mesin tidak tercampur air, itu artinya kondisi mesin aman-aman saja dan siap dinyalakan kembali. Namun jika oli di mesin tercampur air (warna oli berubah seperti susu), sebaiknya segera dibawa ke bengkel. "Kalau dipaksa dinyalakan, mesin bisa macet total dan risiko piston tergores sangat besar," ujarnya.
Jika dipaksakan dan jeroan mesin rusak, kata dia, biaya perbaikannya tentu semakin mahal. Bisa mencapai Rp 1,3-1,5 juta karena harus mengganti piston yang tergores dan sebagainya.
Simak: Mau Beli Skutik 150cc? Simak Harga per Maret 2017 Padahal biaya servis mesin motor yang kemasukan air genangan (dengan catatan piston tidak rusak karena mesin macet) tak lebih dari Rp 100 ribuan. Itu sudah termasuk ganti oli baru.
Jadi jangan memaksakan diri menerobos genangan air yang terlalu dalam hingga merendam knalpot dan tetap waspada berkendara saat hujan.
WAWAN PRIYANTO