Telat Ganti Oli Motor Ada Batas Toleransinya
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Jumat, 17 Maret 2017 14:00 WIB
Pekerja mengganti pelumas sepeda motor di bengkel Dunia Motor, Pasar Minggu, Jakarta, 13-8, 2012. Menjelang hari raya Idhul Fitri sejumlah calon pemudik bermotor melakukan beberapa penggantian seperti Oli mesin, Ban, Rantai dan servis mesin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Pemilik sepeda motor sering kali lupa untuk mengganti oli mesin sesuai dengan petunjuk yang terdapat di buku manual. Biasanya, di buku manual tertulis dengan jelas batas kilometer penggantian oli mesin, yakni 1.500 kilometer hingga 4.000 kilometer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilik bengkel Semoga Jaya Motor Sunaryo menyarankan penggantian oli sepeda motor sebaiknya tetap mengikuti anjuran seperti yang ada di buku manual.

”Kalau lupa ganti oli, lewat 500-1.000 kilometer dari waktu yang disarankan masih ok. Tapi harus segera ke bengkel,” katanya saat dijumpai di bengkel miliknya di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Rabu, 17 Maret 2017.

Baca:Langkah Tepat Atasi Mesin Sepeda Motor yang Mati KebanjiranIni Akibatnya Jika Malas Ganti Oli Mesin Sepeda Motor

Lalu bagaimana jika lewat dari 1.000 kilometer? Sunaryo menganjurkan untuk segera membawa sepeda motor ke bengkel terdekat. Alasannya, oli mesin yang terlalu lama dipakai dan melewati batas kilometer seperti yang disarankan di buku manual akan berdampak buruk pada kinerja mesin. Terutama pada jeroan mesin seperti piston, stang seher, blok silinder dan sebagainya. 

Oli, lanjut Sunaryo, berfungsi untuk melumasi komponen-komponen besi di dalam mesin agar bisa bekerja dengan baik. Oli juga memiliki zat untuk melindungi permukaan komponen besi dari risiko gesekan sesama besi yang terdapat di dalam mesin.

Simak:Pasar Mobil Niaga Diprediksi Membaik Mulai Agustus 2017Tips Merawat Mesin Diesel Common Rail

Oli juga berperan sebagai pendingin mesin karena kinerjanya menimbulkan efek panas pada komponen-komponen di dalam mesin. “Bisa dibayangkan, jika oli lama tidak diganti, oli berkurang, komponen-komponen besi di dalam mesin itu bisa bergesekan secara langsung dan menyebabkan kerusakan,” ujarnya. 

Salah satu kerusakan yang sering dijumpai adalah tergoresnya piston maupun dinding silinder. Pada tingkat ekstrem, misalnya oli kering dan motor dipaksa berjalan, mesin akan macet. Komponen-komponen besi itu lengket dan harus servis besar.

“Kelihatannya sepele, tapi sering terjadi. Kebanyakan pemilik kendaraan wanita karena mungkin kurang pengetahuan soal pentingnya ganti oli mesin,” ujarnya.

Simak:Penjualan Mobil Niaga Diprediksi Bergeliat di Paruh KeduaGSX-R150 Diusung ke Suzuki Asian Challenge

Kalau sampai turun mesin dan mengganti jeroan mesin yang rusak, biayanya dipastikan sangat mahal. Menurut Surnayo, biaya perbaikan bisa mencapai Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta untuk sepeda motor sejenis Honda Vario maupun Yamaha Mio. Waktu pengerjaan sekitar 3-4 hari, tergantung kerusakan. 

"Akbitanya itu lho yang mahal, padahal ganti oli sesuai buku manual itu murah. Paling hanya Rp 35-Rp 40 ribu,” kata Sunaryo yang saat ini sedang mengerjakan dua unit motor yang rusak karena oli mesin kering akibat pemiliknya telat mengganti oli.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi