
Logo Ford. REUTERS/Mike Segar
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Ford Motor Company Mark Fields menerima kenaikan upah 19 persen, atau naik dari US$ 18,6 juta (Rp 247,8 miliar) menjadi US$ 22,1 juta (Rp 294,4 miliar) pada 2016.
Field sepanjang tahun kemarin memimpin Ford untuk mengembangkan teknologi swakemudi bersama Alphabet Inc’s Waymo dan Uber Technologies Inc. Namun, dari pengembangan teknologi yang memakan biaya tinggi tersebut, Ford memangkas profit pada tahun lalu, yang pada akhirnya berimbas pada penurunan harga saham Ford.
Baca: Sedan Sport Kia Stinger Mulai Debutnya di Asia
David Whiston, analisis dari Morningstar Inc, mengatakan investasi tersebut akan berdampak jangka panjang pada laba perusahaan. “Tapi sebagai pemegang saham, harus dipahami bahwa Anda membayar Mark untuk masa depan. Anda membayar dia untuk keberlangsungan bisnis perusahaan di masa depan,” katanya seperti dikutip dari situs berita Bloomberg, Minggu, 2 April 2017.
Adapun sepanjang 2016, Ford membukukan pendapatan sebelum pajak US$ 10,4 miliar, turun dari pendapatan tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut masih menjadi rekor pendapatan tertinggi perusahaan setelah tahun 2015. Model sport utility vehicle (SUV) dan pikap menjadi tulang punggung penjualan.
Ford mengatakan pekan lalu, bahwa tahun ini diperkirakan pendapatan sebelum pajak Ford akan turun 13 persen menjadi US$ 9 miliar karena biaya penarikan unit sebesar US$ 295 juta pada kuartal pertama.
BISNIS.COM