Simak Tip Berkendara Motor Trail untuk Pemula
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Selasa, 1 Agustus 2017 09:33 WIB
Motor trail setelah melewati jalur air trek Sukawana -Cikole. Para komunitas trail dan offroad biasa beristirahat di pos benteng Belanda, yang bersebelahan dengan hutan Kunti. TEMPO/DWI RENJANI
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepeda motor tipe trail yang mampu menjelajah jalur on road dan off road memang memiliki ground clearance lebih tinggi. Sebab, sepeda motor trail menggunakan pelek ukuran 21 inci di bagian depan dan pelek 18 inci pada bagian belakang serta ban pacul yang menambah postur motor menjadi lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demikian juga bagian shock breaker yang disetel berbeda dengan tipe skuter matik, bebek, ataupun sport. Sehingga dudukannya pun terasa jangkung. Ini yang membuat sepeda motor trail mampu melahap medan dengan kontur jalan bebatuan atau lumpur.

Bentuknya yang cukup tinggi ini membuat sepeda motor trail kurang begitu diminati dibanding motor jenis bebek atau skuter matik. Namun sebenarnya mengendarai sepeda motor trail tak begitu sulit.

Elon, mekanik bengkel Joesun Motor, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, menyebutkan sepeda motor trail atau cross tak terlalu sulit ditunggangi. Ia memberikan tip mengendarai sepeda motor trail, khususnya bagi orang yang postur badannya kurang tinggi.   Kalau postur tubuh kurang tinggi, Elon menyarankan posisi standar sepeda motor trail dalam kondisi miring. Kemudian kaki kiri menginjak step, lalu badan berdiri (seperti naik tangga). "Selanjutnya kaki kanan melangkahi jok dan mendarat di step kanan,” katanya, Senin, 31 Juli 2017.

Setelah berada di jok, pantat atau bokong sedikit digeser, lalu naikkan posisi standar samping. Kemudian, kata Elon, setiap akan berhenti, bagian pantat harus selalu digeser. Jika berhenti, ada baiknya menggunakan kaki kiri.

“Paling nyaman itu kaki kiri, robohnya lebih susah. Untuk naik sepeda motor trail, jika merasa akan terpeleset, kaki harus segera turun. Ini untuk menyeimbangkan,” ujarnya.

Saat posisi mesin sudah menyala dan motor siap melaju, yang perlu diperhatikan adalah manuver sepeda motor trail di jalan, yang tentu berbeda dengan jenis sport. Saat mengendarai motor sport, posisi tubuh ikut miring atau kerap disebut cornering atau belok rebah.

Untuk sepeda motor trail, posisi pantat ikut digeser ke arah berlawanan baik kanan atau kiri. Tak lupa bagian kaki turun sesuai dengan arah belokan. “Kalau tanjakan, tubuh harus digerakkan. Kalau kontur jalan naik, posisikan tubuh agak depan. Kalau turun, (tubuh) tarik ke belakang," ucapnya.

Selain itu, kata Elon, saat menggunakan trail, ada baiknya meminimalkan penggunaan rem depan.

GRANDY AJI | SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi