Cerita Kijang Doyok Touring 3.000 Kilometer Melintasi 3 Negara
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Selasa, 5 September 2017 19:51 WIB
Toyota Kijang Doyok buatan tahun 1980 (belakang) dan Toyota Kijang Buaya buatan 1984 (depan) menjelajah tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam sejauh 3.000 kilometer, 12-14 Agustus 2017. Mobil ini kembali ke Jakarta pada 5 September 2017. TEMPO/Wawan Priyanto.
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Kijang memang identik dengan Indonesia. Lahir pada 40 tahun silam, Kijang yang semula didorong sebagai kendaraan niaga (Basic Utility Vehicle) berubah menjadi kendaraan keluarga (Multi Purpose Vehicle) yang populer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menariknya, masih banyak Kijang generasi pertama yang beroperasi di jalanan. Bahkan ada yang mampu melintasi 3 negara sekaligus seperti Kijang Buaya buatan tahun 1980 dan Kijang Doyok buatan 1984. Dua mobil itu merupakan bagian dari 7 mobil Kijang yang melakukan touring ke 3 negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. 

Baca: Kijang Innova Berteknologi Hybrid, Bos Toyota Buka Suara

Ke-7 mobil Kijang itu terdiri dari Kijang Buaya (mewakili generasi pertama 1977-1980), Kijang Doyok (generasi kedua 1981-1985), Kijang Super (generasi ketiga 1986-1996), Kijang Kapsul (generasi keempat (1997-2004), Kijang Innova (generasi kelima 2004-2015), dan All New Kijang Innova (generasi keenam 2015 hingga sekarang). 

Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan perjalanan Kijang melintasi tiga negara itu merupakan ide dari komunitas pengguna Kijang untuk memperingati 72 tahun Indonesia merdeka. "Kegiatan ini juga bertepatan dengan 40 tahun Kijang di Indonesia," kata Henry saat menyambut kedatangan peserta touring Kijang ke tiga negara di Showroom Auto 2000, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, 5 September 2017. Toyota Kijang Buaya sempat mengalami kendala ketika velg penyok menghantam jalanan berlubang dalam perjalanan dari Malaysia menuju Brunei Darussalam. TEMPO/Wawan P. 

Henry menambahkan, perjalanan panjang Kijang melintasi tiga negara sejauh 3.000 kilometer itu membuktikan bahwa mobil itu memiliki durability atau ketahanan yang baik. "Apalagi jika dilihat dari tahun produksinya, 1980, dan masih sanggup melaju sejauh 3.000 kilometer tanpa kendala berarti," ujarnya.

Ketua Pelaksana Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) Deni Agus Himawan yang turut menjadi peserta touring 'Journey Kemerdekaan 3 Negara' mengatakan karakteristik Kijang membuat mobil tetap tangguh digunakan untuk perjalanan jauh. "Terbukti dari Kijang generasi pertama hingga terakhir bisa finish tanpa kendala berarti," kata Deni yang bercita-cita ingin mengemudikan Kijang Doyok hingga ke negeri leluhurnya, Jepang. 

Simak: Peringati Kemerdekaan, Toyota Kijang dan Avanza Touring 3 Negara

Deni menjelaskan, rombongan touring berjumlah sekitar 45 orang menggunakan 4 unit Avanza-Veloz dan 7 unit Kijang dari generasi pertama hingga terakhir memulai perjalanan resmi di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada 12 Agustus 2017. 

Rombongan ini melintasi beberapa kota di wilayah Malaysia, dan Brunei Darussalam, yaitu, Serian, Kuching, Sebu, Bintulu, Miri, Kuala Belait, rombongan tiba di Kota Bandar Seri Begawan pada 14 Agustus 2017 dan menetap di kota tersebut hingga 20 Agustus 2017.

Di Brunei Darussalam inilah seluruh peserta rombongan mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di KBRI Bandar Seri Begawan dengan inspektur upacara Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Nurul Qomar, tepat pada 17 Agustus 2017.

Setelah beberapa hari berada di Bandar Seri Begawan, pada 20 Agustus 2017 rombongan Journey Kemerdekaan 3 Negara memulai kembali perjalanan menuju Pontianak. Rombongan akhirnya tiba kembali di ibu kota Kalimantan Barat pada 22 Agustus 2017. Seremonial penyambutan dilaksanakan di showroom Auto2000 Kelapa Gading, Jakarta, 5 September 2017. 

Toyota Kijang merupakan kendaraan yang lahir dengan basis kendaraan niaga pada 1977. Kijang lahir dari konsep Basic Utility Vehicle, yakni mobil niaga berharga murah yang diplot sebagai tenaga penggerak ekonomi Indonesia pada waktu itu.

Di masa itu, beberapa mobil menjadi rival berat Kijang. Sebut saja Mitsubishi Colt T120 yang masuk ke Indonesia melalui PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors pada 1972. Lalu ada Suzuki Carry Pick Up ST10 yang diproduksi pada 1976. Setahun berikutnya, muncul Super Carry ST20, berbarengan dengan program lokalisasi produk yang diserukan pemerintah. Toyota Kijang, Mitsubishi Colt, dan Suzuki Carry hingga saat ini masih menjadi 'raja' di jalanan di Indonesia.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi