Penjualan Suzuki Ignis Bagus, Kenapa Belum Diproduksi Lokal?
Reporter: Gooto.com
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 20 Februari 2018 08:02 WIB
Suzuki merilis Ignis Sport Edition di Mal Kasablanka, Jumat 26 Januari 2017. Tempo/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Cikarang Suzuki Ignis langsung menguasai segmen city car di tahun pertama penjualannya di Indonesia. Sepanjang 2017, model ini laris manis. Penjualannya lebih dari 11 ribu unit. Angka ini dinilai melebihi target yang ditetapkan perusahaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suzuki Ignis merupakan city car yang berkompetisi dengan Nissan March, Mitsubishi Mirage, Daihatsu Sirion, Honda Brio, dan pendatang baru Datsun Cross. Model ini didatangkan langsung dari Maruti Suzuki India secara Completely Build Up. Meski penjualannya moncer, Suzuki Indonesia masih belum akan memproduksinya di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Baca: Suzuki Ignis Fenomenal Kalahkan Honda Brio di Kelas City Car

"Belum ada rencana untuk produksi Suzuki Ignis di Indonesia," kata General Manager Strategic Planning Dept PT Suzuki Indomobil Motor Ryohei Uchiki di pabrik Suzuki di Cikarang, Senin, 19 Februari 2018.

Menurut Uchiki, terdapat parameter tertentu untuk melokalkan sebuah produk. Ia mencotohkan, Suzuki Ertiga bisa dilokalkan karena demand di Tanah Air sangat tinggi. "Demand Suzuki Ignis masih terlalu kecil untuk dilokalkan," ujarnya.

Simak: Suzuki Ignis Jawara City Car, Daihatsu Sirion Ditarget 7 Persen

Meski demikian, lanjut dia, Suzuki Indonesia terus melakukan studi terkait perkembangan dari Ignis. Ia menegaskan bahwa potensi Ignis untuk dilokalkan sangat besar. Apalagi pabrik Cikarang memiliki teknologi canggih untuk memproduksi sebuah mobil.

Saat ini pabrik Suzuki Cikarang digunakan untuk memproduksi mobil New Suzuki Ertiga seluruh tipe untuk pasar domestik dan mesin New Ertiga (K14B berkapasitas 1.400cc), dan Karimun Wagon R (K10B berkapasitas 1.000cc), serta transmisi kendaraan roda empat.

Pabrik Suzuki mengoperasikan sebanyak 217 robot pada proses pengelasan (welding). 90 persen operasional pabrik didominasi teknologi robotik. Pabrik ini juga memiliki fasilitas pencetakan logam atau forging (untuk komponen transmisi) dan seat (jok mobil).

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi