Impresi Wuling Cortez Selama Perjalanan Semarang-Solo-Magelang
Reporter: Wawan Priyanto
Editor: Eko Ari Wibowo
Jumat, 2 Maret 2018 19:10 WIB
Wuling Cortez saat melintas di tol Semarang. 28 Februari 2018. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Magelang - Tempo bersama 20 jurnalis lainnya menguji 5 unit Wuling Cortez tipe L Lux dengan rute Semarang-Solo-Magelang-Solo sejauh 254,6 kilometer selama 3 hari. Jalur yang disiapkan panitia di rute ini bisa dikatakan cukup menantang. Bukan melulu berkeliling kota, tapi naik hingga ke lereng Gunung Merbabu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani mengatakan bahwa rute yang dilalui test drive kali ini salah satunya untuk membuktikan kemampuan fitur-fitur yang ada di Wuling Cortez, termasuk menguji transmisi i-AMT. “Dari rute yang telah dilalui, Wuling Cortez membuktikan kompetensinya,” kata Dian di Magelang, Jumat, 2 Maret 2018.

Jalur yang dilalui test drive kali ini memang memiliki tanjakan terjal dan turunan curam. Kondisi permukaan aspal juga tak seluruhnya mulus, di beberapa titik terdapat jalanan rusak dan bahkan melalui bekas longsor.

Baca: Inden Wuling Cortez Pesaing Toyota Innova Capai 1.200 Unit

Perjalanan ini dimulai dari dealer Wuling Motors di Semarang yang dilanjutkan ke Kawasan Wisata Umbul Sidomukti melalui jalan tol Semarang – Solo. Hari pertama test drive ini didominasi jalur perkotaan dengan kondisi malam menuju Solo. Sedikit tantangan dihadapi peserta saat menuju Umbul Sidomukti. Tanjakan menuju obyek wisata ini cukup terjal.

Ini adalah ujian pertama untuk performa mesin berkapasitas 1.800 cc bertenaga 129 HP pada 5.600 rpm dan torsi maksimum sebesar 174 Nm pada rentang 3.600 sampai 4.600 rpm. Tenaga mesin ini disalurkan ke roda penggerak depan melalui transmisi manual 6 percepatan atau intelligent Automated Mechanical Transimission (i-AMT).

“Transmisi ini menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara kepada pengemudi,” kata Arief Rahmadi, Product Planing Specialist Wuling Motos Indonesia. Penjelasan mengenai transmisi i-AMT ini akan dibahas lebih detail pada artikel selanjutnya.

Jalur Semarang-Solo juga menyajikan sensasi berkendara dengan kecepatan tinggi. Paling tidak, masih sebatas aman dan tak lebih dari 100 kilometer per jam. Peserta membuktikan kemampuan transmisi i-AMT di jalur landai. Transmisi ini memang perlu perlakuan khusus, alias tak bisa langsung diinjak dalam-dalam seperti pada transmisi CVT.

Baca: Kandungan Lokal Wuling Cortez Mencapai 50 Persen

Pedal gas diinjak secara perlahan, hingga jarum rpm bergerak naik dan mobil cukup memiliki torsi untuk berakselerasi. Setelah mobil melaju dan gigi satu pindah ke gigi dua, baru akselerasinya terasa cepat seperti pada transmisi CVT. Jika pedal gas diinjak dalam-dalam secara langsung dan transmisi pada posisi otomatis, akselerasinya tak sebaik pada transmisi CVT. Mobil seperti kehilangan tenaga.

Hari kedua, rombongan diajak belajar membatik di Batik Omah Laweyan di Solo. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan melintasi kontur jalanan menanjak, menurun dan berliku-liku di daerah kaki Gunung Merbabu.

Menariknya, peserta turut melintasi tikungan yang terkenal dengan panoramanya yakni tikungan Irung Petruk. Sebuah tikungan berbentuk “U” dan menanjak. Setelah puas bermain di jalanan menanjak tanpa hambatan, Wuling Cortez turut menikmati jalan menurun dan jalur pedesaan yang asri di daerah Magelang.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi