Tips Fotografi bagi Para Pecinta Diecast
Reporter: Antara
Editor: Eko Ari Wibowo
Senin, 5 November 2018 21:14 WIB
Mini-diorama, Tentara Spesial Irak (ISOF) buatan Radwan Nasser Abdel Amir, yang merupakan mantan tentara Irak di Kerbala, Irak, 1 April 2018. REUTERS/Abdullah Dhiaa Al-deen
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pemilik mainan miniatur kendaraan, diecaster, sering menjadikan fotografi sebagai media untuk memvisualisasikan koleksi diecast miliknya dengan bentuk yang natural dengan gaya yang unik. Meski terlihat sederhana, menciptakan visualisasi yang nyata bukanlah hal yang mudah karena harus memperhatikan komponen dan perpaduan properti yang digunakan, mulai dari pemilihan diecast dengan detail sempurna hingga penyesuaian momen untuk menciptakan kesan yang nyata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Modifikasi Ford 1932 di Hot Rod Party Habiskan Rp 500 Juta

Pameran Diecast Expo 2018 pada 3-4 November 2018 membuktikan bahwa penggemar diecast tidak hanya dari kalangan anak-anak, justru dominasi kalangan dewasa. Pameran itu juga menggelar diskusi “Tips Motret Koleksi Diecast” bersama tiga pecinta diecast, Danis Khalifah, fotografer diecast dari komunitas Hotwheels Photography, Ari Aswin Founder Diecastindo, dan Iwan Kustiawan pembuat diorama.

"Sejalan dengan komitmen berkelanjutan kami untuk mengedukasi dan meningkatkan taraf hidup pengguna dan masyarakat Indonesia secara menyeluruh, Bincang Shopee kali ini memberikan warna yang berbeda dengan mengangkat tema khusus untuk para pecinta miniatur kendaraan di Shopee Indonesia Diecast Expo 2018." kata Country Brand Manager, Shopee, Rezki Yanuar dalam keterangannya, Senin 5 Oktober 2018. Berikut adalah tiga tips penting yang perlu diketahui dalam diecast photography.

1. Komposisi dan ceritaSebelum merambah ke teknik dan komponen yang dibutuhkan, tentukanlah terlebih dahulu cerita yang ingin diangkat. Danis menyatakan sering mencari inspirasi cerita melalui reka ulang adegan balap mobil atau rally favorit. "Keunikan cerita juga tentunya bisa membuat hasil jepretan kalian nanti akan jadi jauh lebih menarik," katanya.

2. Padukan teknik dan komponenSetelah menentukan cerita, diecaster dituntut memadukan komposisi dengan tepat, terkait lokasi, sudut pengambilan, ukuran kendaraan (skala), dan properti penunjang lainnya seperti figur manusia, hewan, pepohonan, bangunan, dan banyak lagi.

Baca: Motor Chopper Asal Yogyakarta Siap Taklukkan Jepang

Ketika memutuskan memotret indoor, misalnya, pencahayaan (lighting) menjadi komponen pendukung fotografi yang penting. Untuk pemotretan outdoor, perlu dipahami bahwa waktu yang tepat untuk mendapatkan cahaya agar mendapatkan hasil foto yang nampak natural. Kebanyakan para photographer diecast melakukan hunting disaat menjelang matahari terbenam.

3. Peranan diorama Untuk menciptakan visualisasi diecast yang natural, dibutuhkan latar yang ‘menghidupkan’ jepretan. Iwan memaparkan, diorama yang "hidup" harus bisa merekam detail keaslian dari kondisi latar yang sebenarnya.

Agar dapat menghasilkan detail yang ciamik, kamu enggak boleh takut berimajinasi, katanya, sebab Anda harus jeli membayangkan proporsi skala diorama yang akan dibuat.“Enggak mungkin kan, orang yang kita buat setinggi pepohonan?” kata Iwan.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi