Motor Listrik Nasional, Gesits, Akan Dipamerkan di Jerman
Reporter: Bisnis.com
Editor: Nurdin Saleh
Selasa, 24 September 2019 14:17 WIB
Sepeda Motor Listrik Gesits ramai dicoba pengunjung Indonesia International Motor Show 2019, 27 April 2019. TEMPO/Khairul Imam Ghozali
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Indonesia akan memboyong sepeda motor listrik karya anak bangsa Gesits ke pameran internasional Hannover Messe 2020 di Jerman. Pameran terbesar di sektor teknologi manufaktur itu akan diselenggarakan pada 20 - 24 April tahun depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pameran yang digelar sejak 1947 tersebut Indonesia didaulat menjadi official country partner atau negara mitra resmi. Indonesia menjadi negara pertama dari Asia Tenggara yang mendapatkan kesempatan menjadi negara mitra resmi Hannover Messe.

Penyelenggaraan Hannover Messe 2020 akan berfokus pada isu terkait dengan industrial automation and IT (industri 4.0), energy and environmental technologies, energy efficiency, research and technology transfer, robotics, cobots atau co-robots, dan beberapa isu terkini lainnya.

Pameran di Hannover tersebut dinilai memiliki eksposur internasional yang besar lantaran tahun ini dihadiri lebih dari 6.500 peserta yang mewakili 73 negara, 225.000 pengunjung internasional dari 91 negara, dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontrak bisnis.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan selain sepeda motor listrik Gesits yang diproduksi oleh PT Gesits Technologies Indo, pihaknya juga akan memboyong produk teknologi berbasis listrik lainnya yang juga dikembangkan di dalam negeri.

“Jadi, [selain] Gesits yang [saat ini] baterainya diproduksi di dalam negeri bekerjasama dengan Panasonic, [akan dibawa] juga lighthouse atau proyek percontohan yang sudah diakui di World Economic Forum (WEF), yakni Schneider Electric dan Petrosea,” ujarnya.

Sebagai catatan, produsen komponen elektronik PT Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB) dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) adalah dua perusahaan asal Indonesia yang terpilih oleh WEF untuk masuk ke dalam Global Lighthouse Network dalam acara Annual Meeting of the Champion yang berlangsung pada 3 Juli 2019 di Dalian, China.

Menurut WEF kedua perusahaan tersebut merupakan acuan dalam implementasi teknologi terkini seperti artificial intelegence, big data analytics, dan 3D printing.

Selain itu, menurut Airlangga, Indonesia juga akan membawa sektor industri unggulan lainnya, yakni otomotif, elektronik, tekstil, kimia, serta makanan dan minuman yang telah mengimplementasikan industri 4.0.

Adapun, ketika ditanya apakah Esemka akan dibawa ke Hannover Messe 2020, Airlangga memastikan mobil yang diproduksi dalam negeri itu tak akan ikut dibawa lantaran dinilai belum siap. “Esemka kan belum produksi, jadi harus ditingkatkan [terlebih] dahulu.”

PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen Esemka diketahui telah meluncurkan produk berupa mobil bak terbuka atau pick-up Bima 1.2 dan Bima 1.3 pada 6 September 2019. Peluncuran tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian pabrik perakitannya di Boyolali, Jawa Tengah, oleh Presiden Joko Widodo.

Terkait dengan target ekspor dan nilai investasi yang ingin dicapai Indonesia pada penyelenggaraan Hannover Messe 2020, Airlangga masih belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Pasalnya, perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

“Belum [ada], perlu dihitung kembali, termasuk dengan Pemerintah Jerman, tapi intinya akan ada peningkatan kerjasama,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir mengatakan pihaknya akan memaksimalkan seluruh perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020.

“Sebanyak 131 perwakilan [di luar negeri] akan kami kerahkan untuk mempromosikan Hannover Messe 2019,” ujarnya.

Hannover Messe 2020 dinilai sebagai peluang Indonesia untuk melakukan national branding. Adapun tema yang diusung oleh Indonesia sebagai negara mitra resmi adalah Implementasi Making Indonesia 4.0: Membuat Indonesia Negara 10 Besar Dunia pada 2030.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi