Jika Mobil Aquaplaning dan Selip Saat Hujan, Begini Mengatasinya
Reporter: Bisnis.com
Editor: Jobpie Sugiharto
Selasa, 1 Desember 2020 09:00 WIB
Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Mengemudikan mobil mesti berhati-hati seiring dengan kehadiran musim hujan. Salah satu risiko yang bsia muncul adalah aquaplaning atau hidroplaning.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Salah satu tips berkendara secara aman saat memasuki musim penghujan adalah menghadapi kondisi aquaplaning," kata Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana seperti dikutip dalam keterangan pers Daihatsu pada Selasa, 1 Desember 2020.

Aquaplaning adalah kondisi ketika tekanan air terakumulasi di depan ban mobil sehingga telapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan.

Aquaplaning bisa memicu kecelakaan pada saat hujan.

Sony menyarankan pengemudi mengurangi kecepatan pada saat hujan deras. Pindah ke lajur lambat lalu amati kondisi sekitar.

Kalau pandangannya kurang selama menyetir, bantu dengan menyalakan lampu utama. Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan karena akan membuat pengemudi di belakang bingung.

Saat melewati genangan air, angkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan, dan jangan melakukan pengereman. Tujuannya, laju mobil tetap lurus dan ban tidak selip.

Apabila selip, Sony melanjutkan, coba rasakan selip terjadi pada roda depan atau belakang. Apabila selip roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan stir secara halus ke arah tujuan untuk meminimalkan gejala understeer.

Apabila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar steer sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan banting steer agar mobil berputar pada porosnya.

Yang perlu tetap diingat adalah tingkat keberhasilannya ditentukan oleh kondisi saat itu.

Zulpata dari GT Radial menjelaskan, ban menjadi faktor terpenting dalam menghadapi kondisi aquaplaning. Walaupun ban sudah melewati berbagai uji pengetesan, termasuk diperuntukkan untuk kondisi jalan yang basah, pengemudi tetap harus mengecek kondisi ban pada musim hujan.

Menurut dia, ulir atau pola kembangan pada ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip menjadi lebih besar.

"Walaupun ban tidak ada masa kadaluarsa, ban harus tetap dirawat agar tetap awet dan tidak cepat botak dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya,” ujar Zulpata.

Elvina Afny, CSVC (Customer Satisfaction & Value Chain) Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan pengemudi harus memastikan kendaraannya selalu dalam kondisi prima.

"Maka lakukan service rutin di bengkel resmi,” ujar Elvia. 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi