
Credit Foto MINI
TEMPO Interaktif, Woodcliff Lake, New Jersey: Grup otomotif kelas premium yang berbasis di Jerman, BMW, memperkenalkan produk mobil listrik komersilnya yang pertama: MINI E. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 500 unit mobilnya itu akan langsung diturunkan di jalan-jalan umum di tiga negara bagian di Amerika Serikat, mulai akhir tahun ini.
Mengambil rupa dasar dari generasi R56 MINI Cooper rancangan unit bisnisnya yang bermarkas di Oxford, Inggris, MINI E akan mudah dikenali dengan bentuk dan pantatnya yang tanpa knalpot. Putaran motor listriknya sebesar 240 tenaga kuda, 220 Nm. Tenaga itu dituai dari baterai ion litium yang bisa diisi ulang yang ditata di kabin belakang. Dari sana daya listrik ditransmisikan ke kedua roda depan lewat sebuah transmisi helikal kecepatan tunggal khas transmisi Cooper S.
Mobil mini ini bisa tancap gas mulai dari nol sampai 100 kilometer per jam dalam 8,5 detik. Kecepatan puncaknya tak lebih dari 152 kilometer per jam. Kecepatan ini mungkin tidak terlalu tinggi, tapi itu sudah ditetapkan berdasarkan kecepatan putaran maksimum motor listrik dan transmisi otomatis kecepatan tunggalnya yang memiliki batasan atas kecepatan maksimumnya.
Hanya saja MINI E memang telah direduksi dari rupa asalnya yang berkabin 2+2 menjadi 2 seater saja untuk memberi tempat baterai. Sebanyak 5088 sel baterai ion litium (yang dikelompokkan menjadi 48 modul) yang digunakan memiliki kapasitas maksimum 35 kWh, dan menggerakkan motor pada tegangan 380 volt.
Sekali terisi penuh, baterai bisa menyediakan tenaga untuk perjalanan berkendara hingga sejauh 240 kilometer. Sebagian energi yang sudah terpakai bisa dipulihkan lewat teknologi brake energy regeneration. Istilah gampangnya, mengerem sama juga dengan mengisi ulang baterai.
Meski begitu bukan berarti energi jadi berlimpah. Penggunaan pendingin ruangan, misalnya, harus dihemat-hemat untuk menyisihkan voltase yang sangat berharga itu. Satu lagi keunikannya adalah, meski bobot MINI E yang 1465 kilogram lebih berat 330 kilogram daripada produk standar MINI One, BMW dengan bangga menyatakan MINI E tetap gesit. Ini berkat kontrol traksi dan suspensi yang dikalibrasi ulang. Bobotnya jadi tersebar merata.
Proses isi ulang baterai bisa dilakukan lewat stop kontak biasa yang akan menyedot daya 28 kWH dari jaringan listrik. Proses isi ulang yang cepat, 2,5 jam, dimungkinkan melalui charger khusus berarus listrik tinggi yang bisa dipasang di garasi rumah.
Akhir tahun ini BMW pusat berencana untuk melepas sebanyak 500 unit MINI E di Amerika Serikat. Sebanyak 500 pengguna mobil pribadi akan dipilih dari California, New York, dan New Jersey untuk bisa memiliki mobil yang hanya memiliki satu varian itu, cat bodi silver yang dibubuhi desain colokan listrik kuning, dalam skema sewa atau kontrak selama setahun.
Skema itu sengaja dipilih BMW untuk menguji teknologi mobil baterainya dalam kondisi lalulintas sebenarnya. BMW juga bermaksud menjajal regulasi baru yang mensyaratkan para pabrikan membuat mobil bebas emisi seperti yang diterapkan di California.
Uang sewa yang akan dibayar para pengguna nantinya sudah akan mencakup jasa bengkel resmi yang dibutuhkan sewaktu-waktu (diharapkan setiap 5000 kilometer dilakukan servis, atau setidaknya setelah enam bulan pertama). Tidak sekadar perawatan, jasa yang diberikan juga termasuk penggantian suku cadang yang mungkin sudah aus. Di ahir masa pinjaman, mobil dikembalikan ke BMW dan akan menjadi subyek uji pembanding.
Karoseri MINI E dirakit di pabriknya di Oxford sebelum dikapalkan ke Muenchen, Jerman, untuk dilengkapi dengan sistem elektrik. Produk atau model perdana mereka akan diperkenalkan dalam Los Angeles Motor Show November nanti.
Nah, disinilah nanti mereka yang tidak kebagian sewa bisa mengantisipasinya dengan menjamah sepuasnya MINI E. Belum ada keterangan resmi tentang harga mobil mungil ini kalau hendak dijual, tapi diduga kuat ia akan sanggup membanting cukup keras harga jual Tesla Roadstermobil elektrik dari Tesla, Amerika Serikat. Mobil yang satu ini butuh setidaknya investasi sebesar 92 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 1,5 miliar untuk proses produksinya.
Wuragil/berbagai sumber