BMW Dukung Riset Biodisel ITB
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Sabtu, 30 Mei 2009 03:32 WIB
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung: PT BMW Indonesia memberikan dukungan kepada Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung dalam penelitian sumber daya bahan mentah bioiesel melalui penerapan hidrogenasi.

Penyerahan bantuan secara simbolis ini dilakukan Joerg Kelling, Presiden Direktur PT BMW Indonesia kepada Indratmo Sukarno wakil rektor bidang riset, inovasi dan kemitraan dan juga ketua LPPM ITB di kampus ITB, Bandung, Rabu (27/5) siang. Dari ITB hadir Tatang Hernas Soerawidjaja dari Fakultas Industri Teknologi Rekayasa Kimia dan Iman K Reksowardojo dari Laboratorium Motor Bakar dan Propulsi, Rekayasa Mekanik, ITB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sambutannya Joerg Kelling mengatakan penelitian ini diharapkan bisa membuktikan bahwa biodiesel yang memenuhi persyaratan standard mutu dapat dibuat dari bahan-bahan mentah seperti minyak lemak nabati berangka iodium tinggi. Bahan mentah ini termasuk minyak kemiri sunan, minyak kemiri dan minyak biji karet yang banyak terdapat di Indonesia.

Penelitian akan memakan waktu selama kurang lebih lima bulan. Menurut Tatang Hernas Soerawidjaja potensi Indonesia untuk menjadi penghasil bahan biodisel sangat besar. Hanya saja, belum tergarap dengan serius. "Jika berjalan baik, kita bisa lebih baik dari Amerika Serikat kekalipun," katanya.

BMW sedniri sudah menerapkan teknologi BMW EfficientDynamics pada mesin diesel yang digunakannya. Salah satunya terpasang pada BMW 320d terbaru dengan sistem common-rail injection generasi ketiga  hanya mengkonsumsi bahan bakar 4.8 liter/100 km dan menghasilkan emisi CO2 128 g/km.

Hingga saat ini BMW Indonesia belum secara resmi memperkenalkan mobil bermesin diesel berhubung seperti negara-negara sedang berkembang lainnya, bahan bakar diesel kualitas tinggi yang diperlukan oleh mesin diesel teknologi tinggi dari BMW belum tersedia secara merata. Disamping itu, pengenaan pajak yang lebih tinggi pada mobil bermesin diesel menyebabkan harga mobil diesel lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi