Mobil Listrik Xiaomi SU7, Incar Dominasi Porsche dan Tesla
Reporter: Gooto.com
Editor: Kusnadi Chahyono
Sabtu, 30 Desember 2023 09:44 WIB
Mobil listrik Xiaomi SU7 banyak pemerhati otomotif mengungkapkan menggabungkan berbagai desain mobil Eropa dan Amerika. (Foto: Xiaomi EV)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Mobil listrik Xiaomi SU7 meluncur di gelaran Xiaomi EV Technology Launch yang sekaligus memperkenalkan teknologi utamanya yakni E-Motor, Battery, Xiaomi Die-Casting, Xiaomi Pilot Autonomous Driving, dan Smart Cabin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Xiaomi SU7 diyakini Performanya bakal langsung berhadapan dengan Tesla hingga Porsche Taycan EV. Sebab sportscar ini mengedepankan desain, performa, jarak tempuh, keselamatan tingkat tinggi, dan banyak detail menyusul hingga peluncuran globalnya.

Diposisikan sebagai sedan full-size performa tinggi namun tetap mementingkan eco-technology. Seperti sudah diungkapkan bahwa Xiaomi SU7 bertekad untuk tak tertandingi dalam hal performa, ecosystem, dan mobile smart space.

Perbandingan Mobil listrik Xiaomi SU7. (Foto: Xiaomi EV)

Lei Jun, founder, chairman, dan CEO Xiaomi Group menegaskan bahwa masuknya Xiaomi ke dalam industri otomotif menandai lompatan signifikan dari industri ponsel pintar dan langkah penting menuju penutupan ekosistem pintar Manusia x Mobil x Rumah.

“Xiaomi telah memutuskan untuk berinvestasi sepuluh kali lipat, dimulai dari pengembangan teknologi inti fundamental, berkomitmen untuk membangun kendaraan yang luar biasa. Melalui upaya 15 hingga 20 tahun, Xiaomi bertujuan untuk menjadi salah satu dari lima produsen mobil global teratas,” ujar Lei Jun.

Xiaomi EV telah menginvestasikan lebih dari 10 miliar CNY atau setara Rp 21,7 triliun dalam tahap penelitian dan pengembangan awal. Tim Penelitian dan Pengembangan terdiri dari lebih dari 3.400 insinyur dan lebih dari seribu pakar teknis di bidang-bidang penting baik di Tiongkok maupun di luar negeri.

Mobil listrik Xiaomi SU7. (Foto: Xiaomi EV)

HyperEngine V6/V6s, dan HyperEngine V8s menjadi motor listrik paling kuat dengan tiga E-motors didukung sistem pendinginan Bidirectional Full Oil Cooling Technology. Sebagai gambaran untuk HyperEngine V8s mampu berputar hingga 27.200 rpm, suguhkan tenaga 425 kW dan torsi 635 Nm. 

HyperEngine V8s menggunakan pelat baja silikon berkekuatan ultra tinggi pertama di industri dengan kekuatan tekanan 960MPa, menghasilkan kekuatan yang melampaui industri produksi lebih dari dua kali lipat. Sedianya HyperEngine V8s akan diproduksi tahun 2025.

Sementara HyperEngine V6/V6s juga masih menjadi yang terkuat di kelasnya sebagai E-motor dengan putaran hingga 21.000 rpm, melewati motor listrik yang pernah dibuat secara global. Perihal tenaganya mencapai 300 hp dan torsinya 400 Nm, Sedangkan HyperEngine V6s tenaganya di 375 hp dan torsinya 500 Nm.

Mobil listrik Xiaomi SU7. (Foto: Xiaomi EV)

Xiaomi juga melakukan pengembangan sendiri CTB Integrated Battery Technology sekaligus inovasi Inverted Cell Technology, sistem kabel lebih minimalis, efisiensi bahan bakar mencapai 77,8 persen, serta 24,4 persen dalam peningkatan performanya. Berbanding baterai lain, bisa lebih tipis 17 mm dan bisa menampung hingga 150 kWh, secara teori CLTC untuk sekali pengisian ulang bisa menempuh 1.200 km.

Dalam hal perlindungan baterai terdapat 14 lapisan secara fisik termasuk tiga lapis di bagian atas, tiga layer untuk perlindungan samping, dan delapan layer untuk perlindungan bahwa. 

Dalam hal menahan panas, terdapat solusi pendingin air ganda untuk meredam plat di tiap sisi baterai cell. Sehingga mampu memberikan pendinginan setara 7,8m2 - empat kali lebih dingin rata-rata di industri ini. Bagian sisi cell baterai terdapat 165 buah material insulator aerogel, mampu menahan temperatur hingga 1000°C. 

Xiaomi telah meluncurkan cluster Xiaomi Die-Casting T9100 yang dikembangkan sendiri dan bahan paduan die-casting miliknya, Xiaomi Titans Metal, menjadikannya satu-satunya produsen mobil dalam negeri yang secara bersamaan melakukan penelitian sendiri baik die-casting maupun material berukuran besar.

Mobil listrik Xiaomi SU7. (Foto: Xiaomi EV)

Xiaomi Die-Casting T9100 mencakup area seluas 840m2, dengan berat total 1.050 ton dan kekuatan penguncian mencapai 9.100 ton. Xiaomi telah mengembangkan sistem penilaian kualitas model dasar yang dapat menyelesaikan inspeksi setiap bagian dalam waktu 2 detik, menawarkan efisiensi sepuluh kali lebih tinggi daripada inspeksi manual. 

Penerapan cluster ini memungkinkan pencapaian luar biasa bagi Xiaomi EV, dengan bagian bawah bodi belakang mengintegrasikan 72 komponen menjadi satu, mengurangi sambungan las sebanyak 840, mengurangi bobot mobil secara keseluruhan sebesar 17%, dan mengurangi jam produksi secara signifikan sebesar 45%.

Di bidang teknologi perangkat lunak cerdas, Xiaomi telah menunjukkan keunggulan uniknya sebagai pemimpin teknologi global, mendorong integrasi industri otomotif dan elektronik konsumen dengan ekosistem cerdas. Dalam hal mengemudi otonom, Xiaomi telah mempelopori tiga teknologi utama: Adaptive BEV Technology, Road-Mapping Foundational Model, dan Super-Res Occupancy Network Technology.

Pilihan Editor: Mobil Listrik Audi akan Lebih Mudah dan Cepat dalam Pengisian Baterai

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi