KNKT Dorong Teknologi ABS Jadi Fitur Keselamatan Standar Motor di Indonesia
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Sabtu, 9 Maret 2024 10:00 WIB
Ilustrasi teknologi Anti-lock Braking System (ABS) pada motor. (yamaha-motor.com)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendorong agar teknologi Anti-lock Braking System (ABS) bisa menjadi piranti standar untuk setiap motor yang dipasarkan di Indonesia. Langkah ini bertujuan meningkatkan standar keselamatan motor dan meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat ini penerapan ABS memang sifatnya masih sukarela, namun teknologi ini sangat bermanfaat dan dapat membantu pengendara saat pengereman mendadak. Kami senantiasa mendorong kajian mendalam terkait ABS ini dan teknologi lainnya yang diterapkan pada sepeda motor dengan mempertimbangkan kondisi unik Indonesia," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Forum Group Discussion (FGD) Safer Riding with Advance Braking Technology di Jakarta.

Senior Lecturer at Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia, Tri Tjahjono mengatakan bahwa fitur pengereman menjadi poin penting dalam komponen kendaraan yang berdampak terhadap keselamatan berkendara. Penggunaan ABS menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi dampak kecelakaan.

"Fitur ABS berperan untuk membantu risiko terjatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan, deselerasi optimal tanpa roda terkunci, dan stabilitas pengendara yang lebih terjaga," kata Tri dalam FGD itu.

Berdasarkan data Korlantas Polri, sepanjang 2023 terdapat 155.000 kecelakaan, di mana 66.602 kasus merupakan kecelakaan sepeda motor. Faktor manusia atau human error menjadi mayoritas penyebab kecelakaan dengan jumlah sekitar 61 persen dari total kecelakaan.

Tri menjelaskan bahwa sekitar seperempat dari semua kecelakaan yang relevan dengan pengereman dapat diatasi jika setiap motor dilengkapi ABS. Keuntungan dari motor yang menggunakan ABS adalah dapat mengurangi hingga 27 persen kecelakaan.

"Sebanyak 2.120 jiwa dapat diselamatkan bila mengacu jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di tahun 2022," ujarnya.

Berdasarkan riset yang dikeluarkan Universitas Indonesia, jenis kecelakaan terbanyak sepeda motor di Indonesia didominasi tabrakan belakang dan depan dengan persentase 32 persen dan 22 persen sepanjang 2014 dan 2016. Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat 58 jenis kecelakaan dengan 26 jenis dapat terhindari bila kendaraan dilengkapi fitur ABS.

"Implementasi sistem ABS adalah solusi darurat demi menekan tingginya kasus kecelakaan sepeda motor di Indonesia. ABS mampu mencegah penguncian roda saat pengereman mendadak dan menjaga stabilitas sepeda motor, sehingga potensi kecelakaan dapat dihindari," ucap Technical Committee ASEAN NCAP, Adrianto Wiyono.

Pilihan Editor: Jetour Akan Luncurkan 2 Mobil di Indonesia, Dashing dan X70 Plus

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi