
Warga tengah mengikuti pelatihan tune up injeksi sepeda motor di Mobile Traning Unit di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis 2 Juni 2022. Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Timur melaksanakan program tersebut secara gratis bagi warga rusun Jatinegara Barat sebagai upaya mendorong penyiapan tenaga siap kerja dan mengurangi angka pengangguran. Tempo/Tony Hartawan
GOOTO.COM, Jakarta - Merawat motor bukan sekadar menjaga tampilan agar tetap bersih dan menarik. Satu hal yang lebih penting adalah mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa kendaraan agar tetap optimal ketika digunakan.
Oleh karena itu, tune up motor secara berkala perlu dilakukan. Upaya ini memungkinkan kendaraan mendapat serangkaian pemeriksaan dan perawatan komponen penting guna memastikan kinerja mesin berjalan dengan maksimal, serta menjaga umur pakai komponen dan membuat kebutuhan bahan bakar semakin efisien.
Tidak hanya itu, tune up juga berguna untuk mendeteksi potensi kerusakan sejak awal, sehingga pengguna dapat terhindar dari pengeluaran biaya mahal untuk memperbaiki komponen rusak yang terlalu berat.
Agar lebih mudah, para pemilik motor dapat memperhatikan 10 panduan dalam melakukan tune up yang telah dibagikan oleh Wahana Honda di laman resmi mereka, di antaranya adalah:
1. Periksa Kondisi dan Tekanan Ban
Tips pertama yang juga sangat mudah untuk dilakukan, yaitu mengecek kondisi serta tekanan ban motor. Langkah ini penting untuk menghindari adanya potensi berbahaya yang disebabkan oleh kondisi fisik ban yang buruk, atau tekanan ban yang tidak sesuai dengan standar pemakaian normal.
2. Periksa Busi
Selanjutnya, Busi yang berfungsi untuk menjadi pemantik api dalam ruang bakar juga perlu diperiksa. Apabila elektroda dalam keadaan aus atau menghitam, pemilik motor perlu membersihkannya sesegera mungkin, atau menggantinya jika diperlukan.
3. Cek Rem dan Minyak Rem
Sistem rem menjadi salah satu kunci utama keselamatan berkendara. Oleh karena itu, memeriksa kondisi kampas dan menambahkan minyak rem secara berkala penting untuk menjadi perhatian.
4. Cek Sistem Pendingin
Memeriksa sistem pendingin dapat dilakukan secara menyeluruh, termasuk kuantitas air radiator dan kinerja kipas. Selain itu, pemilik motor juga perlu mewaspadai adanya kebocoran.
5. Periksa Oli Mesin dan Oli Gardan
Ada baiknya oli mesin selalu diperiksa, dan menggantinya setiap 2.000 - 3.000 km. Khusus untuk motor matik, oli gardan juga perlu diganti setiap 8.000 - 10.000 km.
6. Pastikan Filter Udara dalam Kondisi Baik
Filter yang kotor berpotensi menghambat proses pembakaran pada mesin. Oleh karena itu, filter kotor perlu segera dibersihkan atau diganti dengan produk baru.
7. Setel Rantai atau V-Belt
Pengguna motor perlu awas dalam memperhatikan kondisi rantai, dan pastikan komponen ini tidak terpasang terlalu kencang atau longgar. Selain itu, mereka perlu rajin memberi pelumas agar rantai dapat bekerja dengan maksimal.
Sementara pemilik motor matik juga wajib mengecek kondisi V-belt. Hindari penggunaan V-belt dengan kondisi retak atau aus.
8. Setel Klep (Valve Clearance)
Celah klep yang terlalu sempit atau longgar dapat berpengaruh terhadap performa mesin. Umumnya, pemeriksaan bagian ini perlu dilakukan setiap 8.000 - 12.000 km.
9. Bersihkan Karburator/Throttle Body
Yang tak kalah penting, pengguna kendaraan karburator wajib melakukan pengecekan rutin dengan cara membuka dan membersihkan bagian dalam karburator. Sedangkan untuk pemilik motor matik, juga bisa memeriksa bagian throttle body dan injektor.
10. Periksa Aki dan Sistem Kelistrikan
Terakhir, para pengguna motor harus selalu memastikan sistem kelistrikan bekerja dengan normal, mulai dari lampu, klakson, hingga panel indikator. Pastikan juga aki berada dalam angka tegangan normal, yaitu antara 12,5 - 12,8 volt saat tidak digunakan.
RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN
Pilihan Editor: MotoGP Belanda: Dari Pole hingga Finis Ke-10, Ini Faktor yang Buat Quartararo Terlempar