AHY: Pemberantasan Pungli Bisa Atasi Truk ODOL
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Senin, 21 Juli 2025 10:00 WIB
Aksi solidaritas parkir truk untuk menyikapi aturan Over Dimension Over Load (ODOL) di Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Jawa Tengah, 19 Juni 2025. Antara/Aji Styawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Perencanaan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, praktik pungutan liar (pungli) harus segera diberantas. Pungli, menurut dia, menjadi salah satu penyebab maraknya truk ODOL (over dimension over loading) di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut AHY, pungli ini menyebabkan biaya logistik membengkak. Apabila pungli ini bisa dihentikan, maka AHY meyakini biaya perjalanan logistik akan turun secara signifikan, sehingga tidak ada lagi alasan untuk mengoperasikan angkutan ODOL demi efisiensi biaya.

"Kita harus menghapus praktik pungli, sudah ada data bahwa satu truk bisa mengeluarkan Rp 100 juta hingga Rp 150 juta setiap tahun hanya untuk pungli," kata AHY, dikutip dari laman Ditjen Hubdat pada hari ini, Senin, 21 Juli 2025.

"Kalau biaya perjalanan bisa efisien tanpa pungli, maka tidak perlu lagi mengoperasikan kendaraan over dimension over load, tidak ada alasan lagi untuk melanggar, karena sistem kita sudah lebih adil dan efisien," tambah dia.

AHY meminta seluruh kementerian/lembaga terkait, termasuk aparat penegak hukum, untuk memperkuat pengawasan hingga penegakkan hukum terhadap praktik pungli ini.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan menyebut bahwa masih banyak praktik pungutan liar (pungli) terhadap angkutan barang. Pungli ini banyak terjadi khususnya di jembatan timbang.

"Kami tidak menutup mata masih adanya oknum yang melakukan kegiatan ilegal tersebut, terutama di jembatan timbang. Padahal, jembatan timbang jadi garda terdepan dalam menangani kendaraan ODOL," kata Aan dalam keterangan resminya.

Guna meminimalisir pungli, Ditjen Hubdat Kemenhub akan menyiapkan SOP (standard operating procedure) terkait mekanisme di jembatan timbang untuk memudahkan pengawasan.

Aan menuturkan bahwa pihaknya akan memodernisasi alat penimbangan untuk mendorong sistem penindakan secara elektronik, sehingga bisa mengurangi interaksi antara pengemudi dan petugas untuk menghindari potensi pungli.

"Kami sedang menyusun penindakan secara elektronik dengan memasang WIM (Weigh in Motion) untuk melakukan penindakan. Harapannya, secara jangka panjang ini akan memberikan efek jera pada pelanggar," ucapnya.

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Ceko 2025: Marc Marquez Juara, Alex Marquez dan Joan Mir Berseteru

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi