Honda Uji Ketangguhan New Mega Pro dengan Turing Jakarta-Bromo  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 1 Oktober 2010 13:10 WIB
Dok. PT Astra Honda Motor
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif,Purwakarta:PT Astra Honda Motor (PT AHM) melakukan uji ketangguhan sepeda motor sport New Honda Mega Pro dengan menggelar turing Jakarta – Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 1 – 5 Oktober. Aspek yang diuji meliputi ketahanan mesin dalam menempuh jarak jauh, responsibilitas, konsumsi bahan bakar, hingga kemudahan pengendalian.

”Turing jelajah Jawa ini untuk membuktikan ketangguhan mesin motor baru itu, sekaligus membuktikan posisi New Mega Pro sebagai streetfighter sejati,” tutur Johanes Loman, Executive Vice President PT AHM saat melepas rombongan turing, di Jakarta, Jumat (1/10).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Turing yang mengusung slogan "New Brotheroad Mega Pro Perjalanan Street Fighter Sejati" itu diikuti 99 rider yang terdiri dari anggota Klub Honda, blogger otomotif, serta pewarta otomotif.

Loman mengatakan, pihaknya sengaja melibatkan berbagai kalangan untuk menjajal dan membuktikan ketangguhan Mega Pro anyar itu untuk mendapatkan masukan guna menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas.

Para peserta berasal delapan klub sepeda motor Honda, yakni Honda Mega Pro Club Jakarta, Tanggerang, Depok, Sumedang, Cirebon, Semarang, Yogya Mega Pro Club, Mega Pro Inc, dan Mega Pro Surabaya Asociation.

Hingga pertengahan hari ini rombongan yang berangkat dari pabrik II di Jalan Pegangsaan, Pulo Gadung, Jakarta, telah sampai di Purwakarta, setelah menempuh jarak 98,5 kilometer. Beberapa peserta pun telah memberikan komentar ihwal motor tersebut.

“Handlingnya mantap, responsif sehingga cocok dengan karakter jalanan kota yang stop and go. Endurance juga cukup tinggi, ini bisa dirasakan setelah menempuh jarak 98 kilometer,” Ahmad Sabran, seorang jurnalis yang mengikuti rombongan itu.

Ihwal konsumsi bahan bakar, Sabran mengaku motor New Mega Pro yang ditungganginya cukup irit. Ia menyebut sejak berangkat dari Jakarta hingga Purwakarta, indikator digital bahan bakar belum menunjukkan perubahan. ”Ya kalau perkiraan berdasar indikator itu, konsumsi bahan bakar sekitar satu liter,” aku dia.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi