smart fortwo: Centil dan Dinamis
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Minggu, 26 Desember 2010 23:49 WIB
smart fortwo (Dok. Mercedes-Benz Indonesia)
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - "Duh, kayak bom-bom car," bisik seorang rekan wartawan ketika selubung perak smart fortwo dibuka dalam acara peluncuran di KuDeTa Club Resto, Seminyak, Bali, pekan lalu. "Nggak yakin bodi segede gitu bakalan enak, pasti sempit, Mesinnya juga cuma 1.000 cc. Kemahalan," tambah dia nyerocos.

Saya cuma tersenyum. Saya menyimpan semua pertanyaan itu untuk keesokan harinya saat PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) -- sebagai pemegang merek smart -- memberikan kesempatan bagi saya dan beberapa wartawan otomotif untuk mencoba mobil ini. "Mendingan kita buktiin langsung saja," kata saya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari tampilannya, smart memang bak mobil mainan. Kecil, mungil, dan imut. Bayangkan saja, panjangnya cuma 2.695 mm dengan lebar 1.559 mm dan tinggi 1.542 mm. Jika dibandingkan dengan Avanza, MPV terlaris tanah air, smart sekitar 1.5 meter lebih pendek. Tempat duduknya juga cuma buat dua orang, jauh dari MPV 7 penumpang, yang menjadi mobil paling tren di Indonesia.

Secara keseluruhan desain smart -- kalau boleh menggambarkan dengan satu kata -- centil. Lampu besar di depan dan dua pasang kecil di belakang sangat serasi dengan alur desainnya. Penggunaan velg alloy 15 inci dengan desain 12 bilah palang berukuran 155/60 R15 (depan) dan 175/55 R15 (belakang) menambah kesan lucu mobil ini.

Oke, kita coba masuk ke dalam. Ternyata ruangan kaki (leg room) smart cukup lega. Apalagi jika kursi di dorong ke belakang. "Tidak sempit kan," kata Rudi Rorgenheimer, President and CEO PT MBI yang santai mengemudi smart meski bertubuh tinggi besar.

Dashbord tak banyak macam, tapi unik dan stylish. Semua kebutuhan Anda untuk sebuah mobil tersedia. Pengaturan pendingin udara, central door lock, serta perangkat hiburan, terdapat di bagian tengah dashbord. Berbagai tempat penyimpanan juga tersedia, termasuk bagasi di bagian belakang bangku. Meski tak terlalu besar, ya, cukuplah untuk memuat dua tas ukuran besar.

Di konsol tengah, terdapat lubang kunci, tuas persneling, tombil untuk membuka dan menutup atas kanvas bagi model cabriolet, serta tombol ECO Drive untuk mengaktifkan micro hybrid drive (mhd) atau start & stop engine.

Transmisi smart juga cukup unik. Hanya ada tanda plus (+) dan minus (-) serta "N" (netral) dan "R" (mundur). Ada dua mode pilihan transmisi yaitu softip atau softouch. Softip (seperti triptonik) dimana kita mengganti transmisi seperti manual, tinggal masuk ke plus untuk menaikkan gigi dan ke minus untuk turun.

Sedangkan softouch, mobil berada dalam mode full otomatis 5 percepatan. Cara merubahnya cukup dengan menekan tombol yang berada di tuas transmisi. Simpel. Selain itu tipe cabrio dilengkapi dengan paddle shift yang terletak di belakang kemudi.

Pertama kali saya menginjak pedal gas, terasa agak berat. Mesti harus menekan sedikit dalam untuk mendapatkan tenaga yang pas. smart diperkuat mesin 3 cylinder berkapasitas 999 cc yang terletak di bagian belakang. Teknologi 4 valves per cylinder and 2 hydraulically adjustable camshafts membuat smart punya cukup torsi untuk membawa dua penumpang.

Oh ya, tipe coupe pure memiliki tenaga 45kW (61hp) dan torsi 89 Nm. Sedangkan model coupe passion dan cabrio passion tenaganya bisa sampai 52 kW (71hp) dengan torsi 92 Nm.

Saya memang tak bisa menjajal klaim kecepatan maksimum smart yang disebutkan bisa hingga 145 km per jam dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 13 detik. Tapi di dari menempuh jalur Kuta ke Pecatu, mobil seperti melekat di aspal saat kecepatan 60-80 km/jam.

Sayangnya, suara mesin sedikit terasa di dalam kabin. Meski dari sisi dimensi, smart sangat gampang meliuk-liuk di jalanan sempit Bali atau Jakarta, dan juga tak membutuhkan banyak ruang untuk parkir.

Konsumsi bahan bakar juga lumayan yaitu 1:22 liter/km. Angka ini selain karena mesin yang cuma 1.000 cc juga dibantu teknologi mhd atau start & stop engine. Teknologi ini membuat mesin mati setelah dua detik mobil direm dan berhenti. "Mesin kembali hidup waktu gas ditekan lagi," kata Dhani M Yahya, Deputy Director Sales and Marketing smart, menjelaskan soal teknologi ini.

Handling? Mungkin untuk pertama kali perlu sedikit adaptasi dengan bodi mungil smart. Selain bodi, smart punya radius putar 8,75 meter yang bisa membuat mobil ini menikung tajam. Jika sudah terbiasa Anda akan bisa membuat mobil ini meliuk-liuk di jalanan sempit dengan gampang.

Fiturnya keselamatan juga lengkap, tak kalah dengan mobil besar. Sebut saja Electronic Stability Program (ESP) dengan Hill Start Assist (HSA), Anti-lock Braking System (ABS) dengan Electronic Brake-force Distribution (EBD), Acceleration skid control, Hydraulic brake assist, dual airbag, serta seat belt dengan tensioner dan force limiter.

MBI menawarkan tiga model smart, yaitu coupe mhd 45kW pure (Rp 219 juta), coupe mhd 52kW passion (Rp 249 juta), dan cabrio 52kW passion (Rp 269 juta). Perbedaan ketiga varian ini terutama terlihat dari model atap.

smart fortwo coupe mhd 45 kW pure menggunakan atap keras tertutup, smart fortwo coupe mhd 52 kW passion atapnya tertutup namun dilengkapi panorama roof dengan sun screen, sedangkan smart fortwo cabrio 52 kW passion atapnya bisa terbuka.

Kemahalan? Dibandingkan city car biasa macam Suzuki Splash, Suzuki Karimun Estilo, Kia Picanto, Hyundai i10, atau Chevrolet Spark, smart memang lebih mahal. Bahkan dilihat dari harga, smart bisa menyisir segmen mini MPV (Multi Purpose Vehicle) yang dihuni Honda Jazz, Toyota Yaris, Suzuki Swift, Mazda2, Nissan Livina, dan Ford Fiesta.

Tapi smart bukan mobil biasa. smart ibarat gadget, yang memberikan fitur, teknologi, dan prestise bagi si pemiliknya. "Greatness is not a matter of size," kata Dhani.

RAJU FEBRIAN 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi