Sepanjang 2010 Penarikan Mobil Mencapai 19,1 Juta  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 29 Desember 2010 09:57 WIB
AP/David Zalubowski
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Washington - Penarikan mobil sepanjang 2010 mengalami peningkatan yang cukup besar dibanding periode 2005- 2009 lalu. Menutip data Lembaga Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) Amerika Serikat lembaga penelitian dan konsultan pemasaran Edmunds menyebut, sepanjang Januari – pekan ketiga Desember 2010, tak kurang dari 19,1 juta unit mobil ditarik di berbagai belahan dunia.

“Angka tersebut meningkat secara dramatis dibanding periode 2004 – 2009 yang sebesar 13,4 juta unit,” sebut Edmund seperti dilansir The Auto Channel, Rabu (29/12).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NHTSA juga mencatat, sepanjang tahun ini tak kurang dari 41 ribu laporan yang berisi keluhan dan pemberitahuan tentang kerusakkan dan kecelakaan akibat permasalahan di komponen mobil. Jumlah laporan tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding jumlah laporan tahun lalu.

“Laporan yang disampaikan itu umumnya mengeluhakan atau melaporkan kejadian yang melibatkan mobil model 2005 – 2010,” terang NHTSA.

Panee Segal, seorang analis otomotif di Edmunds mengatakan, melihat peningkatan jumlah pengaduan sepanjang tahun ini dikarenakan semakin mudahnya proses pengajuan keluhan. Melalui media online, kata dia, konsumen atau para pemilik kendaraan bisa mengajukan permasalahan di kendaraan yang mereka miliki.

Lembaga riset dan penyedia data industri otomotif lainnya, WardAuto, Kamis (23/12) menyebut hingga awal Desember 2010, Toyota telah melakukan 17 kali penarikan produk. Aksi penarikan itu melibatkan sekitar 6,6 juta unit mobil.

Catatan WardAuto menunjukkan, sepanjang Januari hingga November tak kurang dari 136 aksi penarikan mobil yang dilakukan oleh seluruh produsen mobil yang ada di dunia. Adapun jumlah mobil yang ditarik 17,2 juta unit.

Alasan penarikan bermacam-macam, mulai dari pedal gas yang tersangkut di karpet lain, kebocoran minyak power steering, power window, hingga spion yang rawan lepas. Hanya, Edmunds tidak memerinci informasi berapa jumlah korban luka dan meninggal akibat kecelakaan itu.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi