Cara Menghindari 'Sliding Door' Mobil Bermasalah  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 20 Juni 2011 13:40 WIB
distrocar.com
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Beberapa mobil keluaran terbaru kini menggunakan pintu geser atau sliding door. Selain lebih bergaya, pintu jenis ini juga diklaim memberikan kemudahan dan kepraktisan akses keluar-masuk kendaraan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya, potensi kerusakan pintu jenis ini juga lebih besar dibanding pintu konvensional yang buka-tutupnya mengarah ke arah depan. "Sejalan dengan usia pakai, pintu jenis ini sering terasa berat saat dibuka. Bahkan macet atau sulit terbuka," tutur Muhamad Ali, Jayakarta Motor, Pinang, Tangerang, Senin, 21 Juni 2011.

Masalah itu bisa terjadi karena beberapa hal. Namun, yang paling sering atau yang utama adalah komponen yang cepat aus dan kotoran yang menghadang laju gerak.

Lantas, apa saja komponen yang perlu mendapatkan perhatian ekstra? Bagaimana cara merawatnya? Berikut tips dari Ali:

1. Rel dan bearing.

Pengalaman selama ini menunjukkan, permasalahan yang ada di pintu geser pada mobil adalah macet atau seret, serta menimbulkan suara berdecit saat dibuka-tutup. Penyebab dari masalah itu adalah rel dan bearing pintu yang aus.

Namun, tak jarang meski mobil masih tergolong baru, pintunya telah mengalami masalah itu. "Setelah dicermati karena rel dan bearing yang kering serta kotor," tutur Ali.

Pintu ini mempunyai dua rel. Rel pada bagian atas umumnya dari bahan plastik yang berfungsi menjaga pintu agar tetap pada jalurnya.

Bagian bawah terbuat dari bahan besi yang berfungsi sebagai rel jalur roda sekaligus penahan pintu.

Agar pintu terhindar dari macet atau seret, lakukan pelumasan secara rutin. Namun, jangan memilih sembarang pelumas. Jangan menggunakan minyak pelumas atau oli mesin, pilihlah pelumas khusus.

Rel bagian atas bisa menggunakan cairan silikon yang cocok untuk bahan dari plastik. Adapun pada bagian bawah yang terbuat dari besi gunakan pelumas grease atau gemuk low temperature.

"Jangan yang high temperature karena cenderung lengket, sehingga mengikat debu," saran Ali.

Sebab, bila jumlah pelumas itu berlebihan justru akan membuat debu menempel pada rel dan bearing. Akibatnya, persoalan lain pun muncul, pintu menjadi seret atau macet, misalnya.

2. Cegah karet pintu rusak.

Hal lain yang terlihat sepele tapi cukup membuat repot adalah bila karet pintu sobek atau bermasalah. Pasalnya karet yang sobek--terutama saat hujan--dapat menjadi celah masuk bagi air.

Bila itu terjadi, kemungkinan laju gerak pintu menjadi seret pun semakin besar. Pasalnya, rel ataupun bearing yang terkena air--dari hujan ataupun kala mobil dicuci--akan berkarat. "Meski karat itu sedikit, cukup mengganggu," ujar Ali.

Pasalnya, pergerakan pintu itu kan didorong oleh motor elektrik yang tenaganya tidak sebesar tenaga manusia saat membuka pintu manual.

3. Jangan menutup pintu dengan keras.

Entakan atau benturan yang keras dapat menyebabkan pengait pintu dol atau tidak bisa mengunci dengan sempurna. Karena itu, jangan terbiasa menutup pintu dengan cara membantingnya dengan keras.

"Produsen mobil merancang pintu mudah tertutup begitu gagang pintu dioperasikan, sehingga tidak perlu dorongan tenaga yang kuat," kata Ali.

Sementara bagi mobil yang telah menggunakan pintu geser yang bekerja secara elektronik, Ali mewanti-wanti agar tidak terlalu sering membuka pintu. Pasalnya, tingkat sensitivitas sensor elektronik yang bekerja untuk memberikan perintah buka-tutup bisa berkurang.

Walhasil, kendati rel dan bearing bagus, gerakan pintu bisa terkesan lambat atau seret. "Memang itu jarang terjadi. Tapi, mengantisipasi hal itu tidak terjadi adalah langkah yang bijaksana," tuturnya.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi