Agar Ban Tak Cepat Gundul  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 8 September 2011 13:23 WIB
Dok: Auto Mirza
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ban merupakan satu di antara komponen mobil yang cepat aus dan harus cepat diganti. Terlebih sebagai tumpuan atau kaki bagi mobil, ban harus bergesekan dengan lintasan yang dilaluinya saban mobil dijalankan. Tak pelak lapisannya pun cepat tergerus dan aus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, pemilik mobil sebaiknya merotasi posisi ban kendaraannya setiap periode tertentu atau sehabis perjalanan jauh, seperti mudik.

Selain menempuh perjalanan ratusan kilometer, ban juga melindas berbagai kondisi jalan.

“Tingkat dan sifat gesekan ban dengan lintasan yang dilalui berbeda di setiap bagiannya. Bila dibiarkan, ban akan aus sebelum waktunya,” tutur Andi Sofyan, mekanik Tunas Jaya Motor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 8 September 2011.

Rotasi atau pergantian posisi ban harus dilakukan di keempat ban mobil. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan pengendalian atau traksi agar lebih maksimal.

Lantas bagaimana cara melakukan rotasi? Berikut penjelasan Andi.

1. Mobil berpenggerak roda depan

Langkah pertama, lepas ban depan sebelah kanan dan jadikan ban tersebut sebagai ban serep. Kemudian ban depan sebelah kiri lepas dan pasang di roda belakang bagian kiri. Untuk mengganti ban depan sebelah kiri tersebut gunakan ban belakang sebelah kanan.

Sedangkan untuk ban depan bagian kanan roda kanan bagian depan yang telah dilepas dan digunakan sebagai ban cadangan diganti oleh ban belakang sebelah kiri. Adapun ban belakang bagian kanan digantikan oleh ban cadangan.

Format rotasi seperti itu memang mengutamakan ban bagian depan. Hal itu lantaran ban depan lebih cepat aus ketimbang ban belakang. “Pada mobil di semua jenis sistem penggerak, ban depan menjadi subyek utama saat mobil melakukan manuver,” ucap Andi.

Pada sisi lain, tingkat kebotakan ban terbanyak ada pada sisi luar saat dipasang di roda. Jadi dengan rotasi seperti itu bagian ban yang belum terkikis dari ban yang dirotasi tetap bisa ditempatkan di bagian sisi luar. “Dengan begitu berkendara tetap aman dan nyaman,” kata Andi.

2.Mobil berpenggerak roda belakang

Cara merotasi ban pada mobil yang berpenggerak roda belakang pada prinsipnya tak berbeda dengan mobil berpenggerak roda depan. Langkah pertama, roda bagian depan sebelah kanan pindahkan ke roda belakang sebelah kiri dan ban di roda sebelah kiri itu tempatkan sebagai ban cadangan.

Untuk menggantikan roda depan bagian kanan yang telah ditempatkan di roda depan sebelah kiri, gunakan ban di roda belakang sebelah kanan. Adapun ban di roda bagian depan sebelah kiri yang dijadikan ban cadangan diganti ban cadangan.

Andi mewanti-wanti agar rotasi ban dilakukan secara benar dan teratur. Meski secara standar, lanjut dia, rotasi ban disarankan dilakukan saban mobil telah melaju 5.000 kilometer. Namun untuk mudik dan balik sebaiknya dilakukan meski belum mencapai jarak tersebut. “Demi kenyamanan dan keamanan,” ujarnya.

3. Lakukan spooring dan balancing secara tepat

Setelah selesai merotasi ban, sebaiknya lakukan spooring dan balancing. Spooring merupakan cara untuk tetap menjaga keselarasan gerak antarkeempat ban yang ada di keempat roda mobil. Adapun balancing adalah cara untuk menjaga agar keseimbangan gerak putar ban atau roda mobil tetap terjaga, sehingga menunjang kestabilan gerak atau laju mobil.

Hanya, agar hasilnya maksimal, cara melakukan dua kegiatan itu harus tepat. Selain memilih bengkel yang memiliki peralatan memadai dan reputasi bagus sebaiknya juga lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua komponen kaki-kaki mobil.

Beberapa komponen vital di bagian kaki-kaki itu adalah tierod, end tierod, balljoint, laker, hingga bushing. Tujuannya untuk memastikan kondisi komponen tersebut sekaligus menggantinya dengan yang baru bila diperlukan. “Sebab, perangkat suspensi bermasalah juga menyebabkan ban cepat aus, meski dirotasi sebagus apa pun,” tutur Andi lagi.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi