Ini Trik Melibas Genangan Air Saat Hujan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 14 Oktober 2011 19:52 WIB
TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki Oktober ini beberapa wilayah di tanah air telah diguyur hujan. Bagi Anda pemiliki mobil, selain perlu menyiapkan kondisi mobil agar tak bermasalah di kala hujan (baca Musim Hujan Tiba? Periksa 8 Komponen Ini ),  juga perlu kewaspadaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Banyaknya genangan di saat hujan perlu diwaspadai. Perlu trik khusus saat melewati genangan air,” tutur Rusdi  Ramdhani, instruktur safety driving yang juga penggiat keselamatan berkendara saat ditemui di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2011.

Menurut Rusdi, melibas genangan air di saat hujan bukan hanya untuk mencegah air masuk ke mesin mobil tetapi juga mencegah bagian kaki-kaki mobil bermasalah. Pasalnya, pada saat permukaan tertutup oleh genangan air  Anda juga tidak tahu persis apakah dibawahnya terdapat lubang dengan diameter lebar dan dalam.

Namun, yang pasti, pada saat melibas genangan hal yang harus dipastikan adalah air tidak masuk ke bagian mesin. “Sebab mobil tidak dirancang untuk melewati genangan air yang tinggi. Bila air masuk risiko paling ringan mogok, dan terparah mesin jebol karena terkena water hammer,” jelas Rusdi.

Lantas  apa saja yang harus diperhatikan saat Anda terpaksa harus melibas genangan air? Berikut tips dari Rusdi :

1.      Turunkan kecepatan

Memperlambat atau menurunkan kecepatan ini bertujuan agar cipratan atau semburan air - saat mobil melibas genangan itu – tak masuk ke bagian mesin. Sebab bisa saja air tersebut mengenai kabel atau bagian-bagian lain di mobil yang sensitif dengan air.

Selain itu, untuk mencegah air masuk ke saluran isap mobil. Sebab bila itu terjadi kerusakkan parah di mesin akan terjadi, mesin bisa jebol.

“Alasan lainnya, untuk mencegah Anda melibas lubang yang berdiameter besar dan dalam,” kata Rusdi.

2.      Amati tingkat ketinggian air

Satu hal yang patut diingat sebelum Anda membawa mobil untuk melibas genangan air adalah, memastikan ketinggiannya dari permukaan lintasan atau jalan. Batas ketinggian yang aman adalah bila tidak melebihi dari setengah ketinggian roda mobil.

Untuk mengetahuinya Anda bisa mengamati mobil yang ada di depan atau dari arah berlawanan dengan mobil Anda. “Tetapi bila Anda menjadi orang pertama atau berada di posisi paling depan dan harus melewatinya, maka perhatikan trotoar,” saran Rusdi.

Bila bagian teratas dari trotoar sudah tak terlihat Anda perlu waspada. Pastikan tingkat ketinggian air tak lebih dari 40 sentimeter. “Anda sebaiknya turun dari mobil untuk memastikannya, setelah itu pastikan saluran isap mobil Anda aman bila harus melwati genangan,” kata Rusdi.

3.      Posisikan gigi di tingkat rendah dan putaran mesin konstan

Dua hal itu dimaksudkan untuk mencegah mobil mogok di saat berada di tengah-tengah genangan. Selain itu  dengan posisi gigi rendah ( gigi 2 untuk transmisi manual dan posisi ‘L’ untuk transmisi matik) tetap memungkinkan semburan atau dorongan gas buang dari mesin tetap kuat ke knalpot.

Hal itu berguna untuk mencegah air masuk ke mesin melalui knalpot. “Sebaiknya putaran mesin tetap di jaga di rentang 1.500 – 2.000 rpm,” ujar Rusdi.

4.      Waspadai kendaraan dari arah berlawanan

Laju kendaraan dari arah berlawanan itu penting Anda waspadai karena cipratan atau bahkan gelombang air (bila genangan air cukup tinggi dan berlimpah) yang timbul saat kendaraan itu melibasnya bisa masuk ke ruang mesin atau saluran isap mobil Anda.

Bila itu terjadi, bersiap-siaplah mobil mogok atau bahkan  - kemungkinan risiko terburuk- mesin jebol karena air masuk saluran isap. Jika Anda menemui kendaraan dari arah berlawanan yang kemungkinan melakukan tindakan yang tidak beretika seperti itu, sebaiknya memberi tanda peringatan.

“Acungkan jempol Anda dan tunjuk genangan air agar dia mengerti,” kata Rusdi mewanti-wanti.

5.      Jaga jarak dengan kendaraan lain

Langkah itu bertujuan agar Anda memiliki ruang yang cukup untuk bermanuver baik berhenti, belok, mengerem, bila kendaraan lain yang berada di depan Anda tiba-tiba mogok atau bermasalah. Pastikan pula, laju kendaraan di depan Anda juga tidak terlampau lambat dan terlalu cepat.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi