Renault Koleos
TEMPO.CO, Shanghai - Pabrikan mobil asal Prancis, Renault, menerapkan taktik produksi baru. Pada 2016, Renault akan membuat dan memasarkan mobil sport serba guna (sport utility vehicle SUV) di Cina bersama produsen lokal, Dongfeng.
Pada 16 Desember 2013 di Kota Wuhan, Renault dan Dongfeng meneken kesepakatan kerja sama senilai US$ 1,28 miliar atau senilai Rp 15,4 triliun. Dua perusahaan itu akan mendirikan pabrik berkapasitas produksi 150 ribu kendaraan per tahun. "Kapasitas tersebut akan digandakan di masa mendatang," demikian pernyataan manajemen Renault, seperti dikutip dari Autonews.
Bagi Renault, mendirikan pabrik di Cina sangat relevan dengan rencana mereka memangkas produksi di Eropa. Di kampung halamannya, Renault terpaksa memangkas produksi hingga 50 persen lantaran gejolak ekonomi. Akibat krisis yang melanda Eropa, penjualan kendaraan pun merosot. Dengan membuat pabrik di Cina, Renault bisa memangkas bea impor bahan baku 25 persen. Dengan demikian, harga jual mobil Renault bakal semakin kompetitif.
Presiden Dongfeng, Xu Ping, mengatakan bahwa pada masa mendatang, pabrik tersebut tidak hanya membuat SUV. Dongfeng dan Renault akan membangun platform kendaraan penumpang serta jaringan diler skala besar.
Renault terbilang ketinggalan dibandingkan produsen besar lain, seperti Toyota, General Motors, dan Volkswagen. Sebab, perusahaan-perusahaan tersebut sudah bercokol di Cina lebih dari satu dekade.
FERY FIRMANSYAH
Terpopuler:Ketua Majelis Disiplin Dokter: dr Ayu Tak Berizin Heboh, Copywriter Mita Diran Tewas Usai Kerja 30 Jam Mita Diran Tewas, Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur Lima Penyebab Konvensi Demokrat Lesu Darah Keluarga Bantah Jonas-Asmirandah Menikah Lagi Copywriter Mita Diran Tewas Akibat Doping Kafein?