Mobil BMW M4 GTS yang dipamerkan dalam acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE BSD, Tangerang, Banten, 12 Agustus 2016. BMW M4 GTS mampu berakselerasi 0-100 kilometer per jam (kpj) dengan tempo 3,8 detik, dan dapat menyentuh kecepatan puncak 305 kpj. TEMPO/Fajar Januarta
TEMPO.CO, Las Vegas - Grup BMW mengerahkan 40 mobil swakemudi untuk diuji coba di Amerika Serikat dan Eropa. Tes swakemudi diumumkan pabrik otomotif asal Jerman itu dalam Consumer Electronics Show di Las Vegas, Nevada, Amerika, bersama Intel, perusahaan chip komputer Amerika, dan Mobileye, perusahaan teknologi asal Israel.
"Membuat kendaraan otonom menjadi kenyataan untuk pelanggan adalah ambisi bersama di balik kerja sama kami dengan Intel dan Mobileye," kata Klaus Froehlich, anggota Dewan BMW, dalam sebuah pernyataan. Menurut dia, tes ini akan menjadi langkah besar mewujudkan sebuah kendaraan otonom pada 2021.
Baca: Pittsburgh Akan Segera Punya Mobil Swakemudi
Froehlich menjelaskan, kemitraan BMW, Intel, serta Mobileye menggabungkan segala keterampilan dan bakat untuk mengatasi tantangan teknologi yang sangat besar sekaligus mengkomersialkan kendaraan swakemudi. "Kami sudah berpikir menyambut perusahaan lain, seperti produsen, pemasok, atau perusahaan teknologi, berpartisipasi dan berkontribusi untuk platform otonom kami," katanya.
BMW menuturkan, mereka akan memulai pengujian pada akhir 2017 bersama kendaraan otonom Waymo dari Google, Uber, dan kendaraan lain yang digunakan dalam situasi lalu lintas nyata. BMW Group menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam kontrol kemudi, keamanan, dan produksi platform mobil.
Adapun Intel akan menawarkan platform komputasi Intel Go yang menggunakan berbagai sensor dan data lain untuk kekuatan otak mobil. Sedangkan Mobileye akan menggunakan komputer prosesor EyeQ5 yang mendapat masukan dari tampilan sensor 360 derajat.
Simak: Ford Menambah Mobil Swakemudi untuk Uji Coba Mnejadi 30 Unit
"Dari perspektif industri, kami melihat adanya penghematan dan percepatan pembangunan dengan berbagi biaya pengembangan dan menyatukan sumber daya untuk mengembangkan platform otonom yang lengkap," kata Kepala Eksekutif Intel Brian Krzanich seperti dikutip dari AFP. "Karena itu, kemitraan ini merupakan terobosan baru. Kami membentuk tim khusus dengan jelas yang memiliki tujuan bersama dan budaya inovasi serta kelincahan dan akuntabilitas."
ANTARA
