Virus Corona, Balap Formula E di Cina Dibatalkan
Reporter: Non Koresponden
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 4 Februari 2020 07:15 WIB
Pemabalap E.dams Renault, Sebastien Buemi berhasil memimpin diantara pembalap lainnya dalam Formula E di Olympic Park, Beijing, Cina, 24 Oktober 2015. AP/Andy Wong
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Federation Internationale de l 'Automobile (FIA) membatalkan seri balap mobil listrik Formula E di Cina karena virus corona. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mengingat masalah kesehatan yang berkembang saat ini dan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO( mendeklarasikan virus corona sebagai darurat internasional, Formula E telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan staf perjalanannya, peserta kejuaraan dan penonton, yang tetap sangat penting," FIA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu malam seperti dikutip dari The Verge.

FIA mengatakan sedang bekerja dengan Formula E dan pemerintah daerah untuk "mempelajari kelayakan tanggal alternatif yang potensial jika situasinya membaik.”

Balapan Formula E awalnya akan dijalankan pada 21 Maret 2020 di Sanya, sebuah kota di provinsi Hainan.

Cina selalu menjadi bagian penting dari Formula E. Perlombaan perdana seri balap mobil berpenggerak murni listrik pada September 2014 berlangsung di Beijing, dan Formula E juga memulai musim keduanya pada tahun 2015 dengan balapan di lokasi yang sama.

Formula E kembali ke Cina selama musim kelima setelah mencapai kesepakatan untuk balapan di jalan-jalan Sanya, dan telah membalap di sana sejak itu.

Formula E juga menampilkan sejumlah tim dan pembalap Tiongkok dalam setengah dekade operasinya. Musim lalu, tim Tiongkok Techeetah memenangkan kejuaraan pembalap dan tim.

Virus corona baru-baru ini dimulai di Cina pada akhir 2019. Sejak itu, ada lebih dari 362 kematian dan 17.000 kasus yang dikonfirmasi, yang sebagian besar terjadi di Cina.

Wabah ini telah menyebabkan segala macam gangguan, mulai dari isolasi dan pemblokiran jalan di beberapa kota di dekat episentrum virus corona, hingga penolakan pemerintah AS baru-baru ini untuk menolak kedatangan warga negara asing yang telah melakukan perjalanan ke Cina dalam dua minggu terakhir.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi