Cetak Rekor! Nilai Pasar Tesla Tembus 1 Triliun Dolar untuk Pertama Kalinya
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 27 Oktober 2021 06:30 WIB
Tesla Roadster. vergetimes.com
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaTesla semakin mendominasi dan memimpin pasar mobil listrik dunia. Baru-baru ini, perusahaan garapan Elon Musk tersebut berhasil menyentuh nilai pasar sebesar 1 triliun dolar untuk pertama kalinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Hindustan Times, Tesla sukses meraih tonggak sejarah penting dalam hal nilai pasarnya setelah mendapatkan pesanan kendaraan listrik dari perusahaan rental mobil di AS, Hertz. Tidak tanggung-tanggung, Hertz memesan 100.000 mobil listrik Tesla untuk armada rental mobilnya.

Kesepakatan antara Tesla dan Hertz ini diperkirakan bernilai 4 miliar dolar atau sekitar Rp 4,1 triliun. Pemesanan ini turut berdampak pada peningkatan harga saham Tesla yang naik 13 persen menjadi 1.024,86 dolar. Selain itu, harta kekayaan Elon Musk turut melonjak 11,4 persen menjadi 255,8 miliar dolar.

Tidak hanya menguntungkan Tesla, kerja sama ini juga berdampak baik bagi Hertz. Kehadiran mobil listrik Tesla di bisnis penyewaan mobilnya dinilai dapat menarik minat pelanggan. Selain itu, kendaraan listrik Tesla di Hertz juga sudah didukung infrastruktur yang memadai, karena Tesla telah mendirikan banyak stasiun pengisian daya di AS.

Para pakar otomotif percaya bahwa mobil listrik yang disewakan dapat membantu konsumen dalam merasakan sensasi mengemudi mobil listrik tanpa perlu membelinya. Tapi belum diketahui berapa besar harga sewa yang ditetapkan Hertz untuk mobil listrik Tesla. Namun dipastikan bahwa harga sewanya akan lebih mahal dari harga sewa mobil konvensional.

Baca: Tesla Naikkan Harga Mobil Listriknya di Pasar Amerika Serikat

DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi