4 Risiko Memaksakan Mobil Menerjang Banjir
Reporter: Hilman Haikhal Zainubi
Editor: Rafif Rahedian
Selasa, 20 September 2022 10:28 WIB
Warga mendorong mobil yang mogok saat melintasi genangan banjir di Jalan Lingkar Luar di Ciracas, Kota Serang, Banten, Selasa 1 Maret 2022. Banjir terjadi di puluhan titik di Serang akibat guyuran hujan lebat dan saluran drainase yang rusak. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan datang lebih awal. Hal ini perlu diantisipasi terkait risiko timbulnya genangan air atau banjir di beberapa titik jalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika kondisi ini terjadi di jalan, pengendara disarankan untuk tidak nekat menerjang banjir. Meski mobil bisa melewati genangan air, namun sebenarnya ada bahaya yang mengintai jika tidak berhati-hati.

“Ada yang harus dimengerti jika memaksakan untuk melewati jalan banjir. Oleh sebab itu, persiapan sebelum bepergian dengan memantau kondisi cuaca dan jalan menjadi hal yang penting. Pastikan juga mobil dalam kondisi prima untuk menghadapi setiap situasi yang mungkin terjadi di tengah perjalanan,” kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.

Maka dari itu pengendara harus mengerti risiko melewati jalan banjir supaya tidak menyesal kemudian. Berikut risiko atau bahaya yang bisa dialami mobil jika melewati jalan banjir:

  1. Rusaknya Water Hammer

Water hammer merupakan risiko paling berbahaya saat terdampak banjir. Ketika air mulai masuk ke dalam mesin, air yang masuk ke dalam ruang bakar akan menyebabkan kerusakan. Dampak dari kerusakan bisa sangat fatal, mulai dari kerusakan piston, setang piston yang bengkok, sampai crankcase yang pecah akibat tekanan air yang besar saat mesin bekerja. Tidak sedikit waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikannya.

  1. Kecelakaan

Bisa terjadi kecelakaan jika tidak hati-hati saat melewati jalan banjir. Seperti ketika mobil di depan tiba-tiba berhenti karena mogok. Kalau tidak bisa menghindar, maka pengemudi bisa menabrak mobil tersebut. Namun ketika menghindar berpotensi bermasalah jika mobil masuk ke lubang atau turun ke bahu jalan yang tidak terlihat oleh mata, bahkan bisa terbawa arus air yang deras.

  1. Kabin Mobil Kemasukan Air

Meskipun pintu sudah ditutup rapat, celah sempit pada bodi mobil bisa menjadi jalan masuk air karena tekanannya yang sangat tinggi. Efek negatifnya, panel bodi mobil dapat terkena air kotor yang bau dan membuat kabin tidak nyaman. Selain itu, membersihkan bahan pada kabin mobil bukanlah perkara mudah.

  1. Garansi Kendaraan dan Klaim Asuransi Berisiko Ditolak

Klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak. Memaksakan mesin dan melajukan mobil saat sudah terendam banjir itu dianggap perbuatan yang bisa dikategorikan sebagai kelalaian. Karena hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pada kendaraan sehingga klaim ditolak.

Maka dari itu, solusi terbaik adalah menghindari jalan banjir. Jika jalan di depan ada genangan air, pastikan ketinggian air masih aman untuk dilewati. Pelajari jalur yang akan dilewati dan pastikan tidak ada potensi masalah.

Kalau mesin mobil mati ketika melewati jalan banjir, jangan coba nyalakan dengan alasan apapun untuk mencegah rusaknya water hammer. Tepikan kendaraan dengan cara mendorong dan parkir ke tempat yang aman.

Baca Juga: Harga Tiket WSBK Mandalika Turun 30 Persen, Jadi Rp 74 Ribu

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi