Hyundai-Kia Geser Ford di Peringkat Empat Dunia
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 21 Agustus 2009 22:58 WIB
Kia VG salah satu hasil kerja sama Hyundai-Kia yang kini menjadi pabrikan terbesar keempat dunia. (dok. KIA)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 10 tahun lalu, siapa yang pernah menyangka Hyundai bakal bisa menjadi salah satu pabrikan terbesar di dunia. Tapi itulah yang terjadi. Tahun ini, pabrikan asal Korea Selatan itu bahkan bisa mencatat penjualan lebih tinggi dari raksasa Amerika Serikat, Ford.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam data yang dilansir Automotive News Data Center (ANDC), Hyundai-Kia kini berada di urutan keempat dalam hal penjualan kendaraan di seluruh dunia. Mereka berada di bawah nama-nama yang sudah jauh lebih dulu beken seperti Toyota, General Motors, dan Volkswagen.

Posisi ini satu tingkat lebih baik dari tahun 2008 lalu. Dalam catatan ANDC, di semester pertama tahun 2009 ini Hyundai-Kia menjualan sebanyak 2.153.000 unit kendaraan. Angka ini lebih banyak dari Ford yang mencatat penjualan 2.145.000. Lonjakan penjualan Hyundai-Kia ini naik sekitar 30%.

Hebatnya, pasar terbesar Hyundai-Kia justru berada di Amerika Serikat yang menjadi basis Ford. Plus lagi kenaikan mereka ditengah-tengah merosotnya penjualan 10 besar pabrikan.

Rata-rata pabrikan mengalami penurunan hingga dua digit persen. Hanya raksasa asal Jerman, Volkswagen, yang turunnya di bawah satu digit, yatu 5.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan terbesar dialami Ford (30.6%) dan Toyota (26%). Meski demikian, Toyota masih berada di tempat teratas dengan penjualan 3.564.105 unit.

Posisi kedua ditempati General Motors yang baru saja berubah diri menjadi New GM (3.552.722 unit), disusul Volkswagen(3.100.300 unit), Hyundai-Kia(2.153.000 unit) dan Ford (2.145.000 unit) di posisi kelima.

Satu pabrikan raksasa Jepang lainnya, Honda, berada di posisi ketujuh dengan penjualan 1.586.000 unit. Penjualan mereka terpaut tipis di bawah peringkat enam PSA Peugeot-Citroen yang menjual 1.586.900 unit.REUTERS | RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi