Penjualan Isuzu D-Max Meningkat Paska Penurunan Harga  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 4 September 2009 21:53 WIB
Dok: Car Advice
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejak harga jualnya diturunkan pada Mei lalu, penjualan pick up Isuzu D-Max baik kabin ganda maupun kabin tunggal, terus meningkat. Permintaan terus mengalir terutama dari perusahaan tambang dan perkebunan.

"Angka penjualan rata-rata per bulan mencapai 40 - 50 unit. Permintaan terutama datang dari daerah-daerah yang merupakan kantong pertambangan dan perkebunan," tutur Supranoto, Direktur Pemasaran PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), di sela acara buka bersama, di Jakarta, Jumat (04/09).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Supranoto, mengalirnya permintaan itu tak lepas dari mulai menggeliatnya perekonomian khususnya sektor komoditi, baik pertambangan maupun perkebunan. Sementara kedua varian pick up keluaran Isuzu tersebut, memang diposisikan sebagai sarana transportasi di daerah pertambangan dan perkebunan. "Kedua sub sektor itu, kini terus membaik," terangnya.

PT IAMI, sejak Mei lalu, menurunkan harga jual Isuzu D-Max baik kabin ganda maupun kabin tunggal. Varian kabin tunggal sebelumnya dibanderol Rp 325 juta menjadi sekitar Rp 300 juta. Sedangkan untuk kabin tunggal dari Rp 280 juta menjadi Rp260 juta.

Setelah penurunan harga tersebut, penjualan produk pick up tersebut cukup signifikan. Setidaknya, itu terlihat pada gelaran Indonesia International Motor Show yang digelar dari 24 Juli u2013 2 Agustus lalu, D-Max menyumbang 25 persen dari total penjualan yang mencapai 214 unit.

Selama semester pertama tahun ini, diakui Supranoto, varian pick up Isuzu ini nyaris tak terjual. Sementara, angka penjualan pick up Isuzu sepanjang 2008 lalu mengalami penurunan sebesar 27 persen dibanding tahun sebelumnya. Bila pada 2007 varian di segmen pick up Isuzu itu masih terjual 684 unit, pada 2008 hanya terjual 498 unit.

"Tren penjualan pick up dibanding minibus masih lebih tinggi, angkanya 55 - 65 persen. Ini sejalan dengan menggeliatnya kondisi perekonomian, terutama sektor komoditi," aku Maman Fathurrohman, Kepala Departemen Pariwara dan Promosi PT IAMI.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi